kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / UPTD BPSB TPHP Aceh Uji Varietas Durian Lokal Aceh Tamiang

UPTD BPSB TPHP Aceh Uji Varietas Durian Lokal Aceh Tamiang

Jum`at, 13 Agustus 2021 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : MHV

Kepala BPSB TPHP Aceh Habiburahman didampinggi Wabup Aceh Tamiang, HT. Insyafuddin melakukan uji varietas durian lokal Aceh Tamiang. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Pemkab Aceh Tamiang sepertinya serius dalam upaya pengembangan varietas buah unggulan lokal di daerah itu. Di samping mendukung program Kementerian Pertanian (Kementan) terkait pengembangan buah lokal, dapat dikenal oleh daerah lain dengan penghasil buah yang berkualitas menjadi alasan lain pemerintah Aceh Tamiang melakukan itu.

Keseriusan Pemkab Aceh Tamiang dibuktikan dengan mendatangkan tim Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (UPTD BPSB) Tanaman Pangan dan Hortikultura Pertanian (TPHP) Aceh guna melakukan uji keunggulan terhadap Pohon Induk Tunggal (PIT) beberapa jenis varietas buah durian pada dua lokasi berbeda, Kecamatan Tamiang Hulu dan Tenggulun kabupaten setempat, Kamis (12/08/2021). 

Wakil Bupati Aceh Tamiang, T Insyafuddin saat mendampingi tim UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (TPHP) Aceh dalam pengambilan uji keunggulan terhadap pohon induk tunggal durian di Desa Kaloy, mengatakan Pemkab Aceh Tamiang ingin menjadikan buah durian (Durio zibethinus) sebagai salah satu ikon kabupaten yang mempunyai julukan Bumi Muda Sedia. 

Sebab, Insyafuddin mengaku kualitas buah durian di Kabupaten Aceh Tamiang memiliki rasa yang tidak kalah enaknya dengan durian sekelas musang king dari negeri jiran Malaysia. 

"Sehingga upaya memperkenalkan ke masyarakat luar Tamiang perlu dilakukan. Jadi, Tamiang tidak hanya dikenal dengan tanaman kelapa sawit saja, namun ada tanaman lainnya yang memiliki kualitas terbaik, yakni durian," kata Wakil Bupati Aceh Tamiang, T Insyafuddin kepada Dialeksis.com.

Pendaftaran varietas durian di Aceh Tamiang dengan pemberian beberapa nama yang telah di pilih seperti, Kaloy Tamiang, Gring Tamiang, Gring Gunung Pandan, dan Gring Tenggulun Pucuk, untuk mendapatkan nomor registrasi dari Kementrian RI, Wabup mengaku, merupakan cara agar dapat meningkatkan perekonomian petani itu sendiri, karena, secara otomatis harga jualnya akan lebih mahal dari biasanya, sebelum mempunyai nama. 

"Dengan sendirinya harga durian akan lebih mahal, karena orang sudah mengenalnya," katanya. 

Kendati demikian, Insyafuddin mengaku, tidak hanya tanaman durian saja yang memiliki kualitas terbaik di Aceh Tamiang sebagai buah lokal unggulan. Ada beberapa jenis buah lokal yang juga memiliki kualitas baik. Namun, ia mengaku pada tahap pertama pihaknya fokus untuk satu tanaman buah lokal. 

"Ada berapa lagi. Tapi tahap perdana ini fokusnya ke durian. Mudah-mudahan ini dapat berjalan sesuai harapan," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (UPTD BPSB) Tanaman Pangan dan Hortikultura Pertanian (TPHP) Aceh, Habiburrahman mengatakan, untuk mendapatkan nomor register varietas dari Kementan ada beberapa tahapan dan proses yang mesti di lewati, dan membutuhkan waktu yang tidak singkat. 

Menurutnya, proses awal hingga keluarnya nomor register lamanya waktu kurang lebih bisa mencapai setahun lebih. Sebab ada beberapa proses dan tahapan yang dilakukan. 

"Dan hari ini kami masih melakukan tahap observasi, meski dalam tahapan ini adalah tahap kelima setelah tahap pengajuan, yakni melakukan pengamatan karakteristik, dari pohon hingga buah," katanya. 

Lebih lanjut Habib mengatakan, salah satu poin terpenting dilakukannya pelepasan varietas lokal menjadi nasional, seperti yang dilakukan terhadap durian unggulan di Aceh Tamiang tersebut agar kabupaten itu kedepannya mempunyai branded atau merek sendiri, khususnya tanaman durian. 

Sebab, berdasarkan pengamatan awal, Habib mengaku jika durian yang dimiliki Kabupaten Aceh Tamiang tersebut layak dan berpeluang untuk di lakukan pelepasan varietas lokal ke nasional. "Jika dilihat dari bentuk buah, rasa, dan usia pohon sangat berpeluang untuk di lepas. Dan kami dari UPTD BPSB TPHP Aceh siap mendukung sepenuhnya," katanya. 

Habib menjelaskan salah tujuan dilakukannya pelepasan varietas lokal ke nasional yang pertama adalah upaya pelestarian plasma nutfah atau menjaga jenis tumbuhan tersebut dengan melakukan pengembangan bibit. Selanjutnya, yang kedua adalah akan ada nilai tambah untuk Kabupaten Aceh Tamiang. 

"Harapannya, dengan dilakukan pelepasan itu nantinya menambah komersil terhadap para penakar dan juga petaninya, termasuk Pemkab sendiri," ujarnya. 

Lebih jauh, usai dilakukannya proses observasi terhadap tanaman serta buah durian, Habib menyebutkan pihaknya akan segera melaporkan kembali hasilnya kepada petugas pertanian kabupaten untuk selanjutnya melakukan pendaftaran nama secara online. (MHV)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda