USAID SEGAR Gelar Dialog Usaha, Bahas Peluang Pertumbuhan Bisnis Hijau di Aceh
Font: Ukuran: - +
Proyek USAID SEGAR mengundang para pihak yang memiliki pengalaman dalam implementasi bisnis hijau untuk berbagi pengalalaman dengan dunia usaha di Aceh. [Foto: USAID SEGAR]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kamis (25/08/22), Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), melalui proyek Sustainable Environmental Governance Across Regions (USAID SEGAR), menyelenggarakan sebuah sesi dialog dunia usaha tentang pertumbuhan bisnis hijau dengan para perusahaan di Aceh.
Acara ini mempertemukan para pelaku usaha di Aceh, pemerintah daerah, lembaga keuangan, universitas, mitra pembangunan, dan perusahaan, terutama yang bergerak di komoditas berbasis lahan.
Dari rilis yang diterima Dialeksis.com, Jumat (26/8/2022), di Aceh, USAID SEGAR memfokuskan kegiatannya di kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan Aceh Timur. USAID SEGAR telah memetakan rantai pasok komoditas prioritas di kabupaten-kabupaten tersebut, terutama kelapa sawit, kopi, dan kakao.
Dalam hal ini, USAID SEGAR akan mendukung para perusahaan yang terlibat dalam komoditas ini untuk memenuhi syarat agar beroperasi secara berkelanjutan dan berperan lebih aktif dalam menjaga lingkungan.
“Perusahaan dan sektor swasta memainkan peran yang signifikan dalam mendukung Indonesia mencapai tujuan pembangunannya, dengan menyeimbangkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan yang baik,” kata Brian Dusza, Direktur Kantor Lingkungan Hidup USAID Indonesia.
“USAID berupaya mengembangkan solusi untuk produksi komoditas yang lebih berkelanjutan. Bagian penting dari upaya ini adalah bermitra dengan perusahaan untuk memproduksi secara lebih bertanggung jawab dan di saat yang sama memperhatikan lingkungan dan masyarakat yang turut membantu mereka,” tambah Dusza.
Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Nur Hygiawati Rahayu berharap dialog dan pertukaran pengetahuan antara perusahaan, pemerintah, dan mitra pembangunan akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih bertanggung jawab.
“Para perusahaan, khususnya yang memproduksi komoditas berbasis lahan, dapat berkontribusi aktif dalam mendorong ‘ekonomi hijau’ dengan menerapkan prinsip-prinsip environmental, social, and governance (ESG) yang baik dalam praktik bisnis mereka,” ungkapnya.
Penjabat (Pj.) Bupati Aceh Timur, Ir. Mahyuddin, M.Si, yang turut hadir dalam acara ini juga menunjukkan dukungannya terhadap praktik bisnis yang lebih hijau dan mengajak semua pihak untuk fokus ke pembangunan yang lebih keberlanjutan, termasuk dalam praktik bisnis oleh perusahaan.
Dalam acara ini, USAID SEGAR menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) dengan PT Indo Cafco untuk meningkatkan produksi kopi yang berkelanjutan dan pengelolaan tata guna lahan, serta memastikan bahwa masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi dari praktik bisnis berkelanjutan.
PT Indo Cafco juga turut berbagi pengalaman dalam implementasi bisnis hijau pada sesi dialog dunia usaha, bersama dengan narasumber lain dari PT Musim Mas dan Accountability Framework initiative (AFi). []