Ustaz Yusran Hadi: Belum Dikatakan Muslim Jika Tidak Membaca Al-Qur'an Dan Berinteraksi Dengannya
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Ustaz Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA berphoto bersama dengan imam dan BKM Masjid At-Taqwa Gampong Panton Pawoh Kecamatan Labuhan Haji Barat Kabupaten Aceh Selatan setelah acara pengajian pada hari Jum'at malam (5/8/22). [Foto: ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh Ustaz Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA. mengingatkan umat Islam akan pentingnya membaca Al-Qur'an dan berinteraksi dengannya, baik dengan memahaminya (mentadabburinya), mendengarnya, menghafalnya, mempelajarinya, mengajarkannya dan mengamalkannya.
"Al-Qur'an sangat penting dibaca dan diamalkan oleh seorang muslim. Karena, Al-Qur’an adalah kitab suci seorang muslim yang berfungsi sebagai petunjuk dan pedoman hidupnya untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Al-Qur’an menjelaskan cara untuk memperoleh kebahagiaan dan keselamatan tersebut," Ustaz Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA.
Ustaz Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA menambahkan bahwa dalam Al-Qur’an mengatur semua kehidupan manusia dalam segala bidang baik agama, sosial, politik, ekonomi, hukum, moral, pendidikan, negara, pemerintahan, dan lainnya. Semua persoalan manusia itu diatur dalam Al-Qur’an dari mulai persoalan yang kecil sampai persoalan yang besar. Tujuannya agar manusia mendapat kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
"Oleh karena itu, seorang muslim diperintahkan untuk membaca Al-Qur'an dan beriteraksi dengannya, baik dengan memahaminya (mentadabburinya), mendengarnya, menghafalnya, mempelajarinya, mengajarkannya, dan mengamalkannya." Ujarnya.
Ustaz Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA juga menambahkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat sangat ditentukan dari sejauh mana interaksi dan kedekatan kita dengan Al-Qur’an. Semakin dekat dan sering interaksi kita dengan Al-Qur’an, maka hidup kita akan bahagia di dunia dan akhirat. Semakin jauh dan jarang interaksi kita dengan Al-Qur’an, maka hidup kita akan menderita di dunia dan akhirat.
Ustaz Yusran yang juga sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Syahkuala Banda Aceh menambahkan bahwa membaca Al-Qur'an dan berinteraksi dengannya merupakan ibadah sehingga diberikan pahala yang besar.
“Selain itu, membaca Al-Qur'an dan berinteraksi dengannya merupakan ibadah sehingga diberi pahala. Oleh karena itu, para ulama mendefinisikan Al-Qur'an dengan kalamullah (perkataan Allah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallahu 'alaihi wa sallam melalui malalikat 'alaihis salam, yang ditulis dalam mushaf, dan membacanya merupakan ibadah." Jelasnya.
Ustaz Yusran sangat menyayangkan perilaku sebahagian umat Islam yang meninggalkan Al-Qur'an. Menurutnya, mereka telah disibukkan dengan berbagai aktivitas dan kesibukan dunia yang melalaikan diri mereka dari membaca, memahami, mendengar, menghafal, mempelajari, dan mengajarkan Al-Qur’an.
“Sangat disayangkan, masih banyak umat Islam yang meninggalkan Al-Qur’an dengan berbagai alasan kesibukan seperti sekolah, kampus, kantor, jualan, bisnis, dan sebagainya," ujarnya.
Di akhir ceramahnya, ustaz Yusran yang juga Wakil Ketua Majelis Pakar Parmusi Provinsi Aceh mengajak dan memotivasi umat Islam khususnya para jama'ah yang berhadir di masjid At-Taqwa untuk senantiasa membaca Al-Qur'an dan berinteraksi dengannya.
"Semoga kita termasuk orang-orang pecinta Al-Qur'an yang senantiasa membacanya dan berinteraksi dengannya, agar kita mendapat kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat serta meraih berbagai keutamaan membaca Al-Qur'an dan interaksi dengannya," pungkas ustaz Yusran yang juga anggota Ikatan Ulama dan Da'i Asia Tenggara. [NH]
- Kuatkan Syariat Islam, Pj Walikota Banda Aceh Minta Dukungan Ulama Dayah
- Kadisbudpar Aceh: Setiap Event Selalu Terapkan Syariat dan Syiar Islam
- Kunjungi Mako Kormar, Ketua POSSI Aceh Bahas Event Olahraga
- Wali Nanggroe: Belum Cukup Perdamaian Aceh, Jika Masih Ada Praktik Korupsi dan Menodai Syariat Islam