kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Vaksinasi Covid-19 Efektif Tekan Risiko Kematian, 217 Pasien Sembuh di Aceh

Vaksinasi Covid-19 Efektif Tekan Risiko Kematian, 217 Pasien Sembuh di Aceh

Jum`at, 10 September 2021 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kasus baru harian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Aceh bertambah 250 orang, pasien terinfeksi virus corona yang dinyatakan sembuh bertambah sebanyak 217 orang, dan data meninggal dunia bertambah 21 orang. Sementara itu, vaksinasi dengan vaksin Sinovac terbukti efektif menekan risiko kematian penderita Covid-19.  

“Ada hasil penelitian yang menunjukkan vaksin Sinovac dua dosis efektif menekan risiko kematian pasien Covid-19,“ tutur Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Jumat (10/9/2021). 

Ia menjelaskan, hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan terhadap 128 ribu orang pada 13 Januari - 18 Maret 2021 menunjukkan pemberian vaksin Sinovac dua dosis dapat mencegah risiko perawatan sekitar 96 persen, dan risiko kematian akibat Covid-19 sekitar 98 persen. 

"Hasil penelitian yang juga dirilis pada laman covid19.go.id, 18 Juni 2021 itu merupakan bukti saintifik dari riset terpercaya bahwa vaksinasi dapat memberi perlindungan optimal terhadap serangan virus corona dan risiko kematian. Karena itu, semua pihak perlu lebih aktif mendorong percepatan progres vaksinasi Covid-19 di seluruh Aceh," katanya. 

Kemudian, Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu menjelaskan,  masyarakat yang telah medapat suntikan dosis I vaksin Sinovac di Aceh sebanyak 817.123 orang, atau 20,3 persen dari semua kelompok sasaran yang mencapai 4.028.891 orang. Sedangkan yang sudah vaksinasi dosis II dengan vaksin yang sama sebanyak 451.310 orang atau 11,2 persen. 

Bila kita rinci menurut kabupaten/kota, cakupan vaksinasi dosis I peling tinggi per 9 September 2021, yakni Banda Aceh sekitar 60 persen. Kemudian disusul Langsa 31,4 persen, Lhokseumawe 29,4 persen, Bener Meriah 29 persen, Aceh Barat Daya 27,6 persen, Gayo Lues 27,4 persen, Sabang 26,1 persen, Aceh Tengah 25,4 persen, dan Aceh Singkil 23,4 persen. 

Selanjutnya Nagan Raya 22,2 persen, Aceh Tenggara 19,4 persen, Aceh Tamiang 18,6 persen, Aceh Barat 17,9 persen, Aceh Timur 17,5 persen, Subulussalam 17,4 persen, Aceh Selatan 16,1 persen, Pidie Jaya 15,9 persen, Bireuen 15,8 persen, Aceh Jaya 15,4 persen, Simeulue 13,6 persen, Pidie 12,5 persen, Aceh Utara dan Aceh Besar sama-sama 12,1 persen. 

Sementara vaksinasi dosis II, lanjut SAG, terikat dengan waktu vaksinasi dosis I dilakukan. Jika cakupan vaksinasi dosis I masih rendah maka rendah juga progres vaksinasi dosis II meski ada  variasi tingkat cakupan dosis II di kabupaten/kota, katanya. Kota Banda Aceh yang paling tinggi cakupan dosis I, juga berada pada rangking I untuk cakupan dosis II, mencapai 40 persen. 

“Masyarakat yang telah mendapat dosis I segera melakukan vaksinasi dosis II untuk mendapat perlindungan maksimal dari virus corona dan menekan risiko meninggal dunia,” tutur SAG. 

Akumulasi Kasus Covid-19  

SAG juga melaporkan kasus akumulatif Covid-19 Aceh telah mencapai 35.577 orang, hingga 10 September 2021. Pasien Covid-19 yang sedang dirawat sebanyak 6.316 orang. Para penyintas Covid-19, (yang sudah sembuh) sebanyak  27.604 orang. Sedangkan meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 1.657 orang. 

Data kasus akumulatif tersebut termasuk kasus positif baru harian yang bertambah  hari ini sebanyak 250 orang. Pasien yang sembuh bertambah 217 orang, dan penderita Covid-19 yang meninggal dunia bertambah sebanyak 21 orang, tuturnya. 

Penderita baru Covid-19 bertambah 250 orang tersebut, meliputi warga Banda Aceh sebanyak 61 orang, Pidie 27 orang, Aceh Tamiang 20 orang, Lhokseumawe 16 orang, Aceh Selatan 15 orang, Aceh Tengah dan Aceh Besar sama-sama 14 orang. Kemudian warga Sabang 11 orang, Pidie Jaya 10 orang,  warga Aceh Utara dan Bireuen masing-masing sembilan orang. 

Selanjutnya warga Subulussalam delapan orang, Langsa tujuh orang, warga Aceh Tenggara dan Bener Meriah sama-sama lima orang. Sementara warga Simeulue empat orang, warga Aceh Jaya, Aceh Barat, dan Aceh Singkil masing-masing tiga orang. Sedangkan warga Aceh Timur, Gayo Lues dan Nagan Raya sama-sama dua orang. 

Sementara pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 217 orang meliputi warga Aceh Besar mencapai 91 orang, Banda Aceh 32 orang, Lhokseumawe 25 orang, Gayo Lues 22 orang, Bireuen 15 orang, Sabang 14 orang, dan warga Aceh Tenggara sebanyak 13 orang. Kemudian warga Pidie Jaya sebanyak tiga orang, Pidie satu orang, dan satu lagi warga luar daerah Aceh. 

Sementara itu, pasien yang dilaporkan meninggal dunia 21 orang terdiri dari warga Langsa dan Gayo Lues sama-sama empat orang, warga Bener Meriah tiga orang, dan warga Bireuen dan Nagan Raya masing-masing dua orang. Kemudian warga Aceh Tamiang, Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Tengah, Aceh Besar, dan warga Sabang sama-sama satu orang.  

“Semua kasus meninggal dunia tersebut kasus lama, bukan kejadian dalam 24 jam terakhir,” jelas SAG. 

Lebih lanjut ia memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 888 orang, meliputi 785 orang selesai isolasi, 26 orang isolasi di rumah sakit, dan 77 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni pasien yang secara klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19 dan dalam proses pemeriksaan swab-nya. 

Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.926 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.751 orang, sedang isolasi di rumah 151 orang, dan 24 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya.[] 

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda