kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Wakil Ketua DPRK Nagan: "Saya Belum Tahu Persis Permasalahan PT EMM"

Wakil Ketua DPRK Nagan: "Saya Belum Tahu Persis Permasalahan PT EMM"

Sabtu, 20 April 2019 08:31 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Nagan Raya - Persoalan PT EMM sebaiknya di tunda dulu sampai semua pihak terkait duduk bersama sehingga dapat mengambil keputusan terbaik bagi masyarakat.

Demikian harapan Wakil Ketua DPRK Nagan Raya, Samsuardi atau yang akrab disapa Juragan kepada Dialeksis.com, Jumat, (19/4) mengenai polemik kehadiran PT EMM di Nagan Raya. 

"Kita duduk dulu semua, Bupati, DPR, Bupati, kita duduk dulu semua. Itu persoalan kecil, kalau kita mau duduk semua," sebut Juragan.

Dia menerangkan, tidak mengetahui persis bagaimana polemik yang terjadi terhadap permasalahan PT EMM. Sebelum dirinya menjadi ketua DPRK, sambungnya, PT EMM itu sudah ada di Nagan Raya. 

"Sebelum saya jadi ketua DPRK, perusahaan itu sudah berdiri. saya belum paham itu. Apa yang sebenarnya, saya belum paham," ucapnya

Terhadap apa yang akan menjadi kebijakan Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Ia mengaku akan meninjau terlebih dulu. Juragan mengaku belum paham terkait izin PT EMM. Tapi menurutnya, apa yang ada di Beutong merupakan rezeki bagi masyarakat Beutong.

"Soal kebijakan Plt, kita tinjau dulu lah. Apa yang sebenarnya ini. Apa ada permainan. Itu di Beutong itu kan tertinggal sekali, itu rezeki orang-orang beutong. Barangnya sudah ada, tinggal dinikmati. Tetapi saya dalam bentuk izin, saya belum tahu. Sejak perusahaan itu berdiri, Saya belum pernah pergi kesana, saya gak ikut campur bidang itu, karena izinnya saya gak ngerti," tuturnya. 

Juragan mengatakan, semuanya terserah kepada masyarakat Beutong sendiri. Kalau masyarakat tidak menghendaki, sambungnya, maka kehadiran perusahaan tersebut harus dihentikan.

"Keinginan saya pending dulu, lagi pemilu ini. Nanti kalau orang beutong gak mau, ya gak usah, ngapain ribut-ribut. Yang penting, jangan jadi provokator. Semua pihak. Baik di indonesia atau di aceh, jangan jadi provokator. Kita lihat dulu kedepan," demikian Samsuardi.

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda