Wali Kota Banda Aceh Minta Pengusaha UMKM Manfaatkan KUR
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman meminta para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Banda Aceh dapat memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam mengembangkan usahanya.
Hal ini disampaikan Aminullah saat membuka Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR), Selasa (22/10/2019) di Aula Lantai IV Gedung Mawardy Nurdin, Balai Kota Banda Aceh.
Aminullah menyampaikan UMKM di Banda Aceh menyimpan potensi ekonomi yang sangat besar. Sektor ini memiliki peran bagi peningkatan perekonomian rakyat. Karenanya perlu peningkatan-peningkatan berupa program pengembangan dalam meningkatkan strategi bisnis, salah-satunya melalui peningkatan akses pembiayaan, yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Karenanya, lanjut Aminullah Pemko memfasilitasi para pelaku UMKM dengan menggelar sosialisasi KUR ini dalam rangka mempermudah akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil, mikro dan koperasi di Banda Aceh.
Lanjutnya, permodalan menjadi salah-satu kendala yang dihadapi UMKM. Karenanya, lewat kegiatan sosialisasi ini Pemko berupaya memfasilitasi mempertemukan Perbankan dengan para pelaku UMKM di Banda Aceh.
"Pemko memfasilitasi untuk mempertemukan pelaku UMKM dengan Perbankan. Disini dijelaskan dengan detail seperti apa program KUR dan mekanisme pencairan kredit tersebut," ungkap Aminullah.
Pemko sendiri, lanjut Aminullah juga telah membentuk Lembaga Keuangan Mikro, PT Mahirah Muamalah Syariah (MMS). Keberadaan MMS ini untuk memberikan bantuan permodalan bagi usaha kecil dan menengah di Banda Aceh.
"Selain untuk membantu modal, melalui MMS Pemko juga ingin memutus ketergantungan para pelaku usaha kecil kepada rentenir," kata Wali Kota.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota juga menyampaikan dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya UMKM, Pemko juga telah melakukan berbagai kegiatan, seperti pelatihan, pendampingan, bantuan peralatan usaha dan kegiatan edukasi melalui event Car Free Day (CFD) dan berbagai event lainnya.
Terkait dengan sosialisasi ini, Wali Kota berharap para pelaku UMKM di Banda Aceh memiliki pengetahuan dan memahami lebih lanjut akses pembiayaan melalui program KUR.
"Harapan kita akan tumbuh UMKM yang berdaya saing dan menjadi tulang punggung perekonomian rakyat," harapnya.
Dengan program-program pemberdayaan ekonomi yang telah dilakukan, angka kemiskinan dan pengangguran di Banda Aceh saat ini telah menunjukkan angka penurunan.
"Pada 2018, angka kemiskinan turun menjadi 6,78 % dari 7,44 % pada tahun 2017. Angka ini jauh lebih baik dari angka Provinsi Aceh, yakni 15,2 %. Sementara angka pengangguran turun menjadi 7,29 % pada tahun 2018 dari 7,75 %, di tahun 2017," ungkap Aminullah.
Dengan berbagai program pemberdayaan ekonomi yang terus dijalankan oleh Pemko Banda Aceh, Aminullah optimis angka kemiskinan dan pengangguran di Banda Aceh akan bisa ditekan lagi.
Ketua Panitia pelaksana sosialisasi yang juga Kabag Perekonomian Setdakota Banda Aceh, Muhammad Ridha menyampaikan kegiatan ini diikuti oleh 60 pelaku UMKM di Banda Aceh.
"Kegiatan ini digelar bagian dari inplementasi UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah yang kemudian diatur lagi dengan Permen Nomor 11 tahun 2017 tentang pedoman pelaksanaan KUR," jelas M Ridha.
Kata Ridha, pada sosialisasi ini, panitia menghadirkan sejumlah pemateri dari unsur Perbankan, yakni Yason Taufik Akbar, Manager Analis Tim Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Perwakilan Aceh. Kemudian Sufyan Hasan, Micro Banking Cluster Manager Bank Mandiri Area Banda Aceh. Selanjutnya tampil juga Asisten Manager Bisnis Kecil dan Kemitraan Kanwil BRI Banda Aceh, Dewi Andayani dan Yusaini dari BNI Cabang Banda Aceh.
"Para pemateri ini menjelaskan seperti apa mekanisme dan syarat-syarat untuk mendapatakan KUR sebagai modal usaha. Para peserta juga bisa menanyakan langsung hal-hal yang dirasa kurang jelas kepasa pemateri," tutup M Ridha.(mkk)