kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Wali Nanggroe Ingatkan Partai Aceh Harus Perjuangkan MoU Helsinki dan Kesejahteraan Aceh

Wali Nanggroe Ingatkan Partai Aceh Harus Perjuangkan MoU Helsinki dan Kesejahteraan Aceh

Senin, 27 Februari 2023 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Azril

Wali Nanggroe Tgk Malik Mahmud Al Haytar


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Tuha Peut Partai Aceh (PA) Wali Nanggroe Tgk Malik Mahmud Al Haytar meminta mengatakan, Partai Aceh agar lebih memperhatikan dan memperjuangkan butir-butir MoU Helsinki yang telah disepakati serta lebih serius untuk memperjuangkan Aceh.

“Pentingnya untuk kami ingatkan bahwa tugas dan tanggung jawab partai sebagai pengemban amanah untuk mengawal serta memprjuangkan implementasi MoU Helsinki yang telah disepakati,” katanya.

Ia berpedapat, hal ini harus menjadi tugas dan tanggung jawab Partai Aceh agar tercapainya cita-cita dan keinginan yang dulu telah disapaikam Teuku Hasan Tiro.

“Harusnya seluruh butir-butir didalamnya bisa terlaksana,” pungkasnya.

Ia juga menyampaikan, harusnya untuk Komite Peralihan Aceh (KPA) di dalam Pemerintahan Aceh dapat dikuatkan lagi untuk memperjuangkan Qanun No 3 Tahun 2013 tentang bendera dan lambang Aceh. Serta lebih memperhatikan kemakmuran kader Partai Aceh yang merupakan mantan kombatan dan korban konflik.

“Hal ini sangat penting diperjuangkan dan juga kemakmuran kader-kader saat ini yang lahir dari mantan kombatan atau korban konflik,” ucapnya.

Di sisi lain, Walimengajak berbagai pihak untuk Bersama-sama membangun serta lebih memperjuangkan Aceh di sektor Ekonomi, social dan kekkuasaan di Aceh. Kemudian, tidak ada lagi perselisihan dan perbedaan karena hal ini berhubungan dengan kepentingan bangsa Aceh.

“Ini kewajiban kita untuk terus memperjuangkan Aceh, nasib bangsa Aceh di bidang ekonomi dan kepemimpinan di Aceh, jangan ada lagi perbedaan saya saja tidak berpikir untuk sendiri karena kita sama-sama bangsa Aceh,” ujar Wali Nanggroe.

Selanjutnya, Ia juga meminta dengan perjuangan membangun Aceh, maka kedepannya tidak terdengar lagi Aceh dijuluki sebagai daerah termiskin di Sumatera.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda