kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Warga Aceh Ramai Utang ke Pinjol, Akademisi: Karena Kemiskinan dan Perubahan Kultur

Warga Aceh Ramai Utang ke Pinjol, Akademisi: Karena Kemiskinan dan Perubahan Kultur

Jum`at, 28 Juli 2023 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora


Akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala (USK), Dr. Masrizal


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Aceh, mencatat bahwa industri fintech pinjaman online di wilayah ini mengalami pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun. 

Sejak awal layanan fintech beroperasi hingga bulan Mei 2023, jumlah nasabah yang menggunakan jasa pinjaman online dari Aceh terus meningkat, dengan akumulasi pembiayaan mencapai sebesar Rp1,83 triliun.

Menanggapi hal itu, Akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala (USK), Dr. Masrizal mengatakan, penyebab naiknya angka pinjaman online warga Aceh disebabkan faktor kemiskinan. 

Kedua, kata Masrizal, kultur Aceh dalam rasa berbagi dengan sesama sudah mulai terkikis pada warga Aceh, regulasi yang dibuat oleh negara belum sepenuhnya dijalankan oleh pemerintahan di Aceh, mulai dari struktur tingkat provinsi hingga ke kabupaten-kota di Aceh. 

“Kesannya data kemiskinan hanya sebagai laporan saja bukan sebagai upaya untuk berbenah, kita bisa melihat rilis data kemiskinan Aceh terus berada di level yang memperihatinkan, belum lagi kondisi politik Aceh yang belum stabil dan investasi yang tidak kunjung membaik di Aceh,” ujarnya kepada Dialeksis.com, Jumat (28/7/2023). 

Di samping itu juga, kata Marizal, terkadang masyarakat Aceh lebih memilih jalan instan untuk mendapatkan uang dan sejenisnya, tanpa memikirkan resiko ke depan. 

Untuk itu, kata dia, ini menjadi PR bersama terutama bagi pemerintah, dunia usaha, termasuk perguruan tinggi harus mencerahkan masyarakat akan bahaya Pinjol ini.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda