Warga Blang Nisam Keluhkan Bau Busuk Limbah Pabrik PT Medco
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Aceh Timur - Masyarakat Desa Blang Nisam, Kec. Indra Makmur, Kab. Aceh Timur, mengeluhkan bau busuk yang diduga berasal dari limbah perusahaan PT Medco E&P Malaka. Akibat bau busuk yang menyengat tersebut, dua orang warga berumur 7-8 tahun dilaporkan sempat pingsan.
Salah seorang tokoh masyarakat Desa Blang Nisam yang tidak ingin disebutkan namanya kepada media ini, Minggu, (28/4), melalui sambungan seluler mengatakan aroma menyengat tersebut sudah dirasa sejak satu bulan lalu. Namun, bau busuk tersebut belum mengganggu aktifitas masyarakat.
"Sebenarnya sudah dari sebulan lalu kita mencium bau itu, aromanya masih seperti telur busuk. Tapi, dalam dua hari ini, baunya sudah menyengat sekali, seperti kita duduk dalam septic tank. Bahkan, ada dua orang anak-anak warga sini yang pingsan," sebut sumber media ini.
Dia melanjutkan, aroma busuk itu hampir dirasakan oleh seluruh warga Desa Blang Nisam. Ia mengaku, bau itu sangat mengganggu aktifitas warga setempat.
"Efek yang dirasa, kepala pusing, perut serasa berputar. Mual sekali," ucapnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Blang Nisam lainnya yang dihubungi media ini, Cek Min, membenarkan informasi tersebut.
"Betul, betul sekali. Bau nya seperti dalam kakus. Bau sekali," ucap Cek Min.
Cek Min menambahkan, bau ini tidak hanya dirasakan oleh warga Desa Blang Nisam, tapi sudah merambah ke desa tetangga lainnya.
"Bau itu juga dirasakan oleh warga Jambo Lubok dan Alue Ie Mirah," ungkapnya.
Ia mengaku sudah mengundang pihak PT Medco untuk membicarakan hal ini. Dalam pertemuan itu, Cek Min menyebutkan, PT Medco melalui humasnya, Hamid, menjelaskan bahwa bau tersebut tidak membahayakan.
"Dibilang mereka tidak berbahaya. Tidak berbahaya gimana? Kalau tidak berbahaya ngapain kita panggil mereka. Bau ini sudah sangat mengganggu bagi masyarakat," jelas Cek Min.
Ia melanjutkan, kehadiran perusahaan di suatu daerah seharusnya membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat. Namun, sambungnya, hal ini tidak dirasakan oleh warga setempat.
"Ini kayaknya bukan kesejahteraan yang didapat, tapi justru merana yang dirasa," tegasnya.
Cek Min mengaku, hingga saat ini tidak ada kompensasi yang didapat warga Desa Blang Nisam atas polusi udara yang diduga timbul dari limbah perusahaan minyak dan gas yang sudah beroperasi selama 10 tahun di Kabupaten Aceh Timur itu.
"Tidak ada kompensasi apapun. Yang ada hanya beberapa bungkus masker yang dibagikan ke masyarakat," ujar Cek Min.
Dia berharap, pihak PT Medco segera menurunkan tim medis untuk memeriksa kesehatan warga Blang Nisam atas polusi udara itu. Ia juga menyebutkan, aspek lingkungan juga harus dibenahi.
"Harapan kami, didatangkan pihak medis. Yang kedua, lingkungan juga harus dibenahi. Kalau kami masyarakat kan menginginkan kesejahteraan. Kalau kehadiran perusahaan itu hanya mengambil hasil bumi Blang Nisam, tapi warga kami merana, kan tidak mungkin juga. Hal ini sudah kami sampaikan, tapi sampai saat ini belum ada tanggapan dari mereka," demikian Cek Min.