Warga Non Muslim Sumut Masuk Islam di Sel Tahanan Satpol PP Aceh
Font: Ukuran: - +
Foto: Mualaf/Ilustrasi
DIALEKSIS.COM | Aceh - Salah seorang warga non muslim asal kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Yulianus Dahude (24) yang sedang ditahan Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh memeluk agama islam.
"Salah seorang tahanan bernama Yulianus Dahude asal Nias Selatan yang sudah dua pekan berada di tahanan sudah mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk agama Islam," kata Kepala Satpol PP dan WH Aceh Jalaluddin, di Banda Aceh, Jumat (11/12).
Pelaksanaan pengucapan dua kalimat syahadat terhadap Yulianus Dahude itu berlangsung di Mushala kantor Satpol PP dan WH setempat. Jalaluddin mengatakan kepindahan keyakinan yang bersangkutan tidak ada unsur paksaan melainkan niat dari diri sendiri, apalagi selama di tahanan ia juga mendapatkan pengajian serta penerangan agama islam.
"Dalam tahanan ada program pengajian penerangan agama Islam, rupanya dia ada niat dan cepat kita sahuti, dan kami tanya, keterangannya bahwa itu atas kesadaran sendiri sehingga hari ini kita mensyahadatkannya," ujarnya.
Setelah memeluk Islam, kata Jalaluddin, ia diberi nama baru Muhammad Yulianus Dahude, dan diharapkan ke depannya yang bersangkutan bisa menjadi penganut agama Islam sejati.
Jalaluddin menyebutkan, Yulianus sendiri ditahan oleh Satpol PP dan WH Aceh karena tertangkap sedang berduaan dengan perempuan yang bukan muhrimnya atau khalwat dan diduga telah melanggar qanun (peraturan daerah) tentang syariat islam.
Terkait kasusnya, ujarJalaluddin, belum dilimpahkan ke kejaksaan lantaran masih dalam proses penyelidikan dan pemberkasan oleh penyidik. Namun, karena yang bersangkutan telah memeluk islam, Satpol PP dan WH Aceh akan mempertimbangkan kesalahannya.
"Kita akan konsultasi ke Dinas Syariat Islam Aceh apakah yang bersangkutan dibebaskan setelah masuk Islam atau bagaimana," kata Jalaluddin.
Sementara M Julianus mengakui bahwa dirinya memeluk agama islam atas kesadaran sendiri dan tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun, apalagi niatnya itu sudah terbentuk sejak tahun lalu, bahkan sebelum ia menetap di Banda Aceh.
"Masuk Islam niat sendiri dari sebelum ke Banda Aceh, kebetulan masuk ke Aceh, teman dan lingkungan kerja rata-rata Muslim dan ikut berkumpul dengan mereka, bukan saat ada masalah seperti ini," ujar M Yulianus [ihram.co.id].