kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Waspada, BMKG Ingatkan Aceh Potensi Hujan Lebat dan Karhutla

Waspada, BMKG Ingatkan Aceh Potensi Hujan Lebat dan Karhutla

Kamis, 17 Agustus 2023 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Ilustrasi


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia mengeluarkan imbauan sejumlah wilayah di tanah air untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat dan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Imbauan ini dikeluarkan pada Kamis, (17/8/ 2023).

BMKG memperingatkan tentang potensi hujan lebat dengan curah hujan lebih dari 50 milimeter yang diperkirakan terjadi di beberapa wilayah. 

Wilayah-wilayah yang diimbau untuk mewaspadai potensi hujan lebat tersebut meliputi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Riau. 

Selain hujan lebat, beberapa wilayah di Indonesia diperkirakan mengalami angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 kilometer per jam. Seperti Aceh, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat.

Hujan disertai kilat dan petir atau hujan badai juga berpotensi terjadi di beberapa wilayah, yakni Aceh, Sumatra Utara, Riau, Bengkulu, Jambi, dan Sumatra Selatan. Lalu, Bali, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Papua Barat.

Intensitas hujan badai dengan angin kencang itu akan berkurang seiring dengan adanya fenomena El Nino di Indonesia yang berdampak pada berkurangnya curah hujan.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG A Fachri Radjab mengatakan 63 persen wilayah zona musim di Indonesia terdampak fenomena El Nino yang menyebabkan musim kemarau menjadi lebih kering. Fachri menjelaskan zona musim di Indonesia ada 699 zona dengan 63 persen di antaranya saat ini sudah memasuki periode musim kemarau atau sudah terdampak langsung oleh El Nino. 

"Ketika kita di musim kemarau, ditambah ada El Nino, jadi semakin kering," kata Fachri. 

BMKG meminta wilayah seperti Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan mewaspadai potensi terjadinya karhutla.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda