kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Waspada Hepatitis, IDI Aceh: Beri Perlindungan Maksimal Pada Anak-anak

Waspada Hepatitis, IDI Aceh: Beri Perlindungan Maksimal Pada Anak-anak

Jum`at, 06 Mei 2022 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh, Safrizal. [Foto: Istimewa]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 3 anak yang diduga terkena Hepatitis Akut yang misterius di Indonesia meninggal, sedangkan jumlah laporan dari berbagai negara terus bertambah.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menyatakan secara resmi Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya, pada 15 April 2022. 

Sementara itu, Kementerian Kesehatan meminta warga waspada akan penyakit hepatitis misterius yang menyerang anak-anak.

Hal ini juga berujuk pada dasar Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology) yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia sejak 15 April 2022.

Kewaspadaan tersebut makin meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo (RSCM) Jakarta dengan dugaan penyakit itu meninggal dunia. Kematian ketiganya dalam waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 31 April 2022.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh, Safrizal kepada Dialeksis.com mengatakan, memang WHO merilis adanya kondisi penyakit hepatitis misterius yang terjadi di banyak negara ternasuk Indonesia.

Menurutnya, hepatitis ini terjadi cepat dan juga dapat menyebabkan kematian, bahkan di indonesia sudah ada 3 kematian karena penyakit yang masih terus di teliti jni.

“Diberbagai negara juga melaporkan peningkatan kasus, inggris sudah mendeteksi lebih dari 140 kasus bahkan 10 dari kasus tadi harus dilakukan transplantasi hati,” ungkapnya kepada Dialeksis.com, Jumat (6/5/2022).

Penyakit ini terus di investigasi, Dirinya menjelaskan, ada dugaan penyebabnya adalah Adenovirus, namun yang pasti gejalanya adalah demam tinggi, gangguan saluran cerna, perubahan warna urine dan juga perubahan warna tinja menjadi lebih pucat, sementara kulit dan Sclera mata menjadi kuning (Joundice), penyakit ini paling banyak menyerang anak di bawah 5 tahun, dan di sampaikan tidak ada hubungan dengan vaksinasi Covid-19.

Dalam hal ini, kata Safrizal, peran kita untuk menghadapi kondisi ini adalah dengan memberi perlindungan maksimal khususnya kepada anak anak agar terhindar dari tertularnya hepatitis misterius ini dengan cara:

1. Membiasakan anak untuk sering mencuci tangan,

2. Menghindari makan dengan piring, sendok dan gelas yang tidak terjamin kebersihannya,

3. Menghindari bermain di play ground dan keramaian bagi anak,

4. Tidak memegang benda benda yang umumnya di pegang oleh orang ramai

5. Serta jangan dulu berenang di kolam renang yang ramai.

“selanjutnya bila anak mengalami demam ataupun kondisi lemah hingga terlihat kuning segera bawa kedokter untuk memastikan dan melakukan langkah cepat agar tidak berakibat fatal bagi mereka,” pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda