Sabtu, 12 Juli 2025
Beranda / Berita / Aceh / Wujudkan Kampung Nelayan Merah Putih, Pemko Lhokseumawe Ajukan 3 Lokasi Strategis

Wujudkan Kampung Nelayan Merah Putih, Pemko Lhokseumawe Ajukan 3 Lokasi Strategis

Rabu, 09 Juli 2025 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Rizkita Gita

Kapal Nelayan Pusong, Kota Lhokseumawe. [Foto: Rizkita/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Pemerintah Kota Lhokseumawe mengajukan tiga kawasan pesisir sebagai calon lokasi pengembangan dalam program nasional Kampung Nelayan Merah Putih yang digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 

Usulan ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah daerah untuk mendorong kesejahteraan nelayan dan memperkuat perekonomian berbasis kelautan.

Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai aspek pendukung agar daerahnya siap menerima dan menjalankan program tersebut.

“Kami siap berkolaborasi dan memastikan seluruh persyaratan teknis serta administratif terpenuhi. Tiga kawasan yang kami ajukan mencerminkan potensi besar yang dimiliki Lhokseumawe di sektor kelautan,” ungkap Sayuti pada wartawan pada Rabu (9/7/2025).

Adapun kawasan yang diusulkan adalah Kuala Meuraksa, Ujong Blang, dan Pusong Lama. Masing-masing dirancang dengan konsep pengembangan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan. 

Di Kuala Meuraksa, fokus pengembangan meliputi perbaikan akses jalan produksi, pengerukan muara yang mengalami pendangkalan, dan pembangunan balai nelayan sebagai ruang interaksi masyarakat pesisir.

Sementara itu, Ujong Blang akan diarahkan menjadi pusat kegiatan ekonomi berbasis wisata kuliner laut. Pemerintah berencana membangun fasilitas penyimpanan ikan (cold storage) serta merenovasi gedung pemilahan hasil tangkapan untuk menunjang UMKM nelayan dan meningkatkan daya tarik kawasan tersebut.

Di sisi lain, Pusong Lama dinilai memiliki kebutuhan mendesak terhadap peningkatan fasilitas umum dan infrastruktur kampung. Rencana pengembangan di sana meliputi penyediaan sarana penunjang ekonomi seperti cold storage, peningkatan lingkungan, serta perbaikan jalan produksi nelayan.

Selain ketiga lokasi utama tersebut, Pemerintah Kota Lhokseumawe juga mengusulkan revitalisasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Pusong Baru. Menurut Sayuti, keberadaan TPI yang representatif sangat penting dalam memperlancar sistem tata niaga hasil laut dan mengefisienkan rantai distribusi.

Program Kampung Nelayan Merah Putih sendiri merupakan inisiatif pemerintah pusat yang bertujuan meningkatkan taraf hidup nelayan secara menyeluruh. Di dalamnya mencakup bantuan alat tangkap yang ramah lingkungan, penguatan kelembagaan koperasi, peningkatan keterampilan sumber daya manusia, hingga pengembangan pasar digital.

“Kami berharap Lhokseumawe dapat menjadi contoh sukses pengembangan kampung nelayan modern yang mampu bersaing secara berkelanjutan,” pungkasnya. [rg]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI