kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / YARA Gelar FGD, Angkat Tema Akeselrasi Peningkatan Mutu Pendidikan di Aceh

YARA Gelar FGD, Angkat Tema Akeselrasi Peningkatan Mutu Pendidikan di Aceh

Sabtu, 27 Agustus 2022 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

[Foto: Humas YARA]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) melaksanakan Focus Groub Discusion (FGD) yang dilaksanakan di Hotel Jeumpa Mannheim, Banda Aceh (26/8/2022). dalam FGD tersebut mengangkat Tema 'Akeselrasi Peningkatan Mutu Pendidikan di Aceh'.

Sejauh ini, mutu pendidikan Aceh dalam persaingan nasional masih tergolong rendah. Hal ini, diukur setiap tahun dari peringkat nilai (mutu) kelulusan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui UTBK. Pada tahun 2021 peringkat nilai UTBK Aceh berada di posisi 26 untuk tes mata pelajaran Soshum, sedangkan, 24 untuk tes Saintek.

FGD menghadirkan 5 pemateri yaitu Prof Dr Samsul Rizal, Kartini (Anggota DPRA F-Gerindra), Yarmen Dinamika (Wartawan), Imran (Ketua Ikatan Guru) dan Ahmad Mirza Safwandi (Ketua Ikadin Aceh) dan juga diikuti oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan seluruh Aceh dan dipandu oleh Hasan Basri M. Nur dari UIN Ar-Raniry serta Ketua YARA, Safaruddin SH. 

Focus Groub Discusion (FGD) yang digelar YARA mengangkat tema 'Akeselrasi Peningkatan Mutu Pendidikan di Aceh'. FGD kali ini menjawab beberapa permasalahan pendidikan Aceh terutama dalam peningkatan mutu pendidikan. [Foto: Dialeksis/ftr]

Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng mengatakan rata-rata nilai UTBK lulusan SMA/MA dari Aceh berada di kisaran angka 350-400. Sedangkan, untuk masuk PTN favorit, seperti UI, ITB, termasuk USK, nilai yang dibutuhkan mencapai diangka 600-700 ke atas.

Dalam hal ini, Ia menyarankan agar lembaga pendidikan (sekolah) di Aceh untuk tidak menerima calon guru dari lulusan fakultas keguruan dengan akreditasi C.

“Berani nggak kita tidak menerima calon guru dari Perguruan Tinggi dengan akreditasi C,” kata Samsul Rizal.

Menurutnya, hal itu merupakan salah satu cara untuk memperbaiki mutu pendidikan di Aceh. "PTN dan PTS di Aceh akan terus memperbaiki diri, dan juga tidak asal terima mahasiswa baru (Maba)," ujarnya.

Ia mengungkapkan, di USK bahkan sudah berbenah diri, sehingga tidak ada lagi prodi kependidikan yang berakreditasi C.

Dia juga mengungkapkan, beberapa perusahaan besar di Jakarta, sejak pengumuman menyatakan pihaknya hanya menerima calon karyawan dari PT terakreditasi A.

Pernyataan itu, bahkan menjawab sejumlah tudingan peserta FGD yang menyalahkan kemampuan guru dalam mengajar pelajaran di sekolah-sekolah yang semua mereka adalah alumni Perguruan Tinggi.

Safaruddin selaku Ketua YARA mengatakan hasil dari FGD ini akan disampaikan kepada Pemerintah Aceh untuk menjadi dasar dalam menyusun kebijakan dan penganggaran pada tahun-tahun mendatang demi percepatan peningkatan mutu pendidikan Aceh.

"Hasil FGD hari ini akan disampaikan kepada pemerintah Aceh, agar bisa menjadi dasar dalam menyusun kebijakan dan penganggaran ditahun mendatang, tentu juga demi percepatan peningkatan mutu pendidikan Aceh," pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda