kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Yekki Yasmin Buka Sosialisasi Kekerasan Perempuan dan Anak

Yekki Yasmin Buka Sosialisasi Kekerasan Perempuan dan Anak

Jum`at, 26 Juli 2024 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Banda Aceh, Yekki Jasmin membuka kegiatan sosialisasi Penanganan Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan dan Anak di Aula Kantor Keuchik Gampong Keudah. [Foto: Prokopim BNA]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Banda Aceh, Yekki Jasmin membuka kegiatan sosialisasi Penanganan Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan dan Anak di Aula Kantor Keuchik Gampong Keudah, Kamis (25/7/2024).

Turut hadir, Kepala UPTD PPA Kota Banda Aceh, Nurmiati, Keuchik Gampong Keudah, Edison, Ketua PKK Kecamatan Keudah, Rahmatun Husna, dan Ketua PKK Keudah, Maisufirida, Kader PKK Pokja I serta masyarakat setempat.

Yekki Yasmin saat membuka acara menyampaikan, kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak masih menjadi fenomena dan meresahkan. Hal ini disebabkan kebanyakan anak atau perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual enggan melapor.

“Karena itu, sebagai orang tua harus dapat mengenali tanda-tanda anak yang mengalami kekerasan seksual. Kekerasan seksual terhadap anak akan berdampak panjang, seperti masalah kesehatan dan juga berkaitan dengan trauma yang berkepanjangan hingga dewasa,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata Yekki, dalam memberikan perlindungan terhadap anak perlu adanya pendekatan yang meliputi sistem kesejahteraan sosial bagi anak-anak dan keluarga, sistem peradilan yang sesuai dengan standar internasional, dan mekanisme untuk mendorong perilaku yang tepat dalam masyarakat.

Yekki menyebutkan, ada beberapa cara yang bisa di lakukan untuk mencegah kekerasan seksual terutama pada anak, dengan mengajari mereka beberapa hal sebagai berikut Pertama, mengajari anak tentang anggota tubuhnya. Kemudian, mengajarkan anak bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.

“Lalu mengajarkan anak apa yang harus dilakukan jika ada orang yang ingin menyentuhnya, dan selalu memantau anak saat anak bermain atau melakukan aktivitas di luar rumah,” kata Yekki.

Lebih lanjut Yekki menjelaskan, dibutukan kerja sama yang baik dengan guru di sekolah. 

“Selain itu, mengenal lingkungan bermain anak dan teman-temannya. serta yang terakhir adalah deteksi dini tanda-tanda pelecehan seksual pada anak dan menjaga keterbukaan dengan anak,” ungkap Yekki yang juga dosen Fakultas MIPA USK tersebut.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda