kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Zona Kuning Belum Aman dari Penularan Virus Corona

Zona Kuning Belum Aman dari Penularan Virus Corona

Minggu, 14 Februari 2021 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Zona kuning Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan zona risiko rendah peningkatan kasus, namun belum benar-benar aman dari ancaman virus Corona. Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 seyogyanya tetap melakukan testing dan tracing secara agresif untuk menemukan kasus-kasus baru. 

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani dalam update hariannya kepada awak media di Banda Aceh, Minggu (14/02/2021). 

“Penyebaran di zona kuning dalam kategori terkendali, namun tetap ada kemungkinan terjadi transmisi,” ujar pria yang disapa SAG itu. 

Ia menjelaskan, di daerah zona kuning masih ditemukan kasus konfirmasi Covid-19. Transmisi dari orang yang menunjukkan gejala Covid-19, tapi belum ada hasil konfirmasi laboratorium masih mungkin terjadi. Begitu juga transmisi antaranggota keluarga, meski klaster baru sudah terkendali, katanya. 

SAG mengatakan, empat kasus Covid-19 terbaru hari ini, satu warga Kabupaten Aceh Timur dan satu warga Pidie. Kedua kabupaten ini termasuk daerah zona kuning di Aceh, bersama Aceh Barat Daya, Bireuen, Aceh Tenggara, Simeulue, Aceh Selatan, Nagan Raya, Pidie Jaya, Aceh Tengah, Aceh Utara, Aceh Singkil, dan Aceh Jaya. 

Sedangkan dua lainnya satu orang warga Kabupaten Aceh Barat dan satu lagi warga Aceh Besar. Aceh Barat dan Aceh Besar merupakan zona oranye bersama Kabupaten Gayo Lues, Aceh Tamiang, dan Benar Meriah, Kota Subulussalam, Sabang, Banda Aceh, Lhokseumawe, dan Kota Langsa, urainya. 

Kemudian, SAG mengatakan, masyarakat di kedua zona ini harus mengetahui kondisi daerahnya dengan harapan dapat meningkatkan partisipasi dan kerja sama memperbaiki situasi pandemi bersama Satgas Covid-19. Testing dan tracing oleh Satgas membutuhkan partisipasi dan kerja sama yang baik semua stakehokder di daerah, untuk naik kelas ke zona hijau. 

Selain mendukung testing dan tracing yang dilakukan petugas, masyarakat sendiri harus tetap waspada dengan melindungi diri dan keluarga dengan cara menjalankan protokol kesehatan dengan benar. Menjaga jarak saja tanpa memakai masker akan sia-sia. Begitu juga sebaliknya. 

“Praktik 3M harus simultan, menjaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan, agar efektif mencegah terinfeksi dengan virus corona,” tutur SAG lagi. 

Kasus Kumulatif 

Lebih lanjut, seperti biasa, Jubir Covid-19 yang juga Jubir Pemerintah Aceh itu melaporkan kasus kumulatif Covid-19 di Aceh, sejak kasus pertama muncul pada 27 Maret 2020. 

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara akumulatif sudah mencapai 9.403 orang. Penderita Covid-19 yang masih dirawat di Aceh sebanyak 1.284 orang, yang sudah sembuh secara akumulatif sudah mencapai 7.739 orang, dan 380 orang dilaporkan meninggal dunia. 

“Kasus sembuh tidak bertambah, demikian juga kasus meninggal dunia,” tambahnya.   

Kemudian SAG merinci, kasus-kasus probable di Aceh yang secara akumulasi saat ini sudah sebanyak 669 orang. Dari jumlah kasus probable tersebut, sembilan orang dalam penanganan tim medis (isolasi RS), 601 sudah selesai isolasi, dan 59 orang meninggal dunia. 

Sedangkan jumlah kasus suspek di seluruh Aceh hari ini telah mencapai 6.918 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.640 orang sudah selesai masa isolasi, 226 orang dalam proses isolasi di rumah, dan 52 orang isolasi di rumah sakit.[] 

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda