BNPT: kampus tak luput dari virus radikalisme
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi Teroris (huffpost.com)
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan bahwa lingkungan kampus tidak luput dari virus radikalisme. "Hasil identifikasi beberapa kampus mahasiswanya telah tersusupi oleh paham radikal dan terorisme," kata nya saat memberikan kuliah umum di hadapan 350 mahasiswa dan sivitas akademika Universitas Andalas Padang, Jumat.
Selain mahasiswa, kata Suhardi dikutip dari siaran pers, beberapa dosen juga terindikasi mengajarkan radikalisme ke mahasiswanya. Bahkan. beberapa waktu lalu ada pemilihan rektor di sebuah kampus, setelah diteliti ternyata calon rektor tersebut diidentifikasi menjadi simpatisan kelompok radikal.
"Dengan kejadian itu maka kami segera ambil tindakan dengan memberikan bukti bahwa tidak bisa kita biarkan orang yang telah terindikasi radikal menjadi rektor," kata mantan Kapolda Jawa Barat ini.
Saat memberikan kuliah umum di ITB Bandung, Suhardi, juga berpesan untuk mewaspadai radikalisme di kampus. "Saya katakan harus bangga karena presiden pertama dari ITB Bandung. Namun, harus juga mawas diri karena teroris juga ada yang barasal dari ITB Bandung," katanya.
Ia berharap ke depan mahasiswa dan pihak kampus turut terlibat secara aktif dalam upaya menanggulangi paham radikal terorisme. "Terutama jika telah mulai terindikasi ada pergerakan di kampus," kata perwira bintang tiga yang pernah menjabat sebagai Kabareskrim Polri itu.
Dalam kesempatan itu Suhardi juga mengingatkan perlunya mewaspadai penyebaran radikalisme melalui telepon pintar yang terhubung dengan internet. "Banyak yang tidak menyadari bahwa propaganda radikalisme masuk melalui `smartphone` yang dikirimi berbagai macam konten di grup-grupnya. Oleh karena itu, harus hati-hati menggunakan `smartphone`," katanya.
Turut mendampingi Kepala BNPT dalam kuliah umum tersebut Rektor Universitas Andalas Prof Husni, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof Hermansah, dan salah satu anggota kelompok ahli BNPT Prof Hamdi Muluk.(ant/*)