DEWA Akuisisi Tambang Emas di Aceh, Ini Langkah Selanjutnya
Font: Ukuran: - +
Foto: Darma Henwa
DIALEKSIS.COM | Jakarta - PT Darma Henwa Tbk (DEWA) masuk ke bisnis tambang emas dan mineral melalui akuisisi 99,9% pada PT Sabina Mahardika. Dengan begitu secara tidak langsung DEWA akan memiliki proyek potensial tambang emas dan mineral di Provinsi Aceh melalui Sabina Mahardika,
"Akuisisi ini dilakukan sebagai salah satu upaya Perseroan dalam ekspansi dan diversifikasi usahanya untuk dapat meningkatkan nilai tambah Perseroan di masa yang akan datang," kata Chief Investor Relations & Corporate Secretary Mukson Arif dalam keterbukaan, Jumat (15/01/2021).
Anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melakukan aksi korporasi ini pada 16 Desember 2020, dan belum ada rincian nilainya.
Selain akuisisi, rupanya DEWA juga berencana melakukan aksi korporasi lainnya yakni penambahan modal dengan skema tanpa hak memesan terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement sebanyak 5,87 miliar saham.
Mengacu prospektus yang disampaikan manajemen DEWA, nantinya private placement ini akan diterbitkan sebagai saham biasa seri B dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 60 per saham. Dengan demikian, dari aksi korporasi ini, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini berpotensi meraih dana sebesar Rp 352,24 miliar atau setara US$ 23,80 juta.
"Sehubungan dengan rencana penambahan modal tanpa HMETD, perseroan meminta persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada hari Rabu, tanggal 27 Januari 2021," tulis manajemen, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (14/1/2021).
Hasil private placement tersebut nantinya akan dipakai untuk menyelesaikan kewajiban kepada kreditur. Mengacu laporan keuangan konsolidasian perseroan per 30 Juni 2020, perseroan memiliki kewajiban yang jatuh tempo dengan nilai keseluruhan sebesar US$23,80 juta kepada Highrank Investment Limited (HI).
HI merupakan kreditur Perseroan berdasarkan Surat Pemberitahuan Pengalihan Piutang tanggal 4 November 2019, dimana HI menerima pengalihan atas hak tagih sejumlah US$23,80 juta kepada perseroan berdasarkan perjanjian pengakuan utang pada 27 Desember 2018 antara Perseroan dan READ Finance Company. Dengan aksi korporasi ini, maka beban keuangan yang menurun sehingga akan meningkatkan profitabilitas Perseroan [cnbcindonesia.com].