kip lhok
Beranda / Berita / Fakta di Balik Framing Mualem dan Ulama

Fakta di Balik Framing Mualem dan Ulama

Minggu, 25 Agustus 2024 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Mirza Ferdian

Penulis: Mirza Ferdian SH Warga Banda Aceh


DIALEKSIS.COM | Opini - Hampir dipastikan Pilkada Gubernur Aceh akan diikuti oleh 2 pasangan calon, yaitu Muzakkir Manaf (Mualem) dan Bustami (Om Bus). Sudah pasti pemilihan yang diikuti oleh 2 calon akan berlangsung panas dan terpolarisasi. Di Aceh, hal ini akan terkenal dengan semboyan "Awak Blahdeh". Pendukung paslon akan berlomba-lomba mendiskreditkan lawan dengan berbagai macam celah, termasuk soal agama.

Baru-baru ini heboh berita yang membenturkan Mualem dan Ulama. Disebutkan bahwa Mualem tidak memilih Ulama menjadi pendampingnya. Maka kemudian muncul narasi bahwa Mualem tidak suka ulama, tidak mendukung syariat Islam, dan berbagai anasir jahat lainnya.

Framing seperti ini merupakan sebuah usaha yang sebenarnya tidak berbanding lurus dengan fakta yang selama ini dilakukan oleh Mualem. Mualem dan Partai Aceh sejak tahun 2008, dengan terbentuknya Badan Pembinaan dan Pendidikan Dayah yang kini telah menjadi Dinas Pendidikan Dayah Aceh, adalah pendukung utama Pembangunan Sarana dan Prasarana Dayah.

Melalui alokasi anggaran baik dari Eksekutif (Reguler) maupun Legislatif (Pokir), banyak Dayah/Pesantren yang fasilitasnya kini sangat bagus. Ruang Kelas Belajar (RKB), asrama santri, masjid dalam dayah, aula dayah, insentif bagi Ulama Kharismatik, gaji guru dayah, peningkatan SDM dayah, pelatihan manajemen dayah, life skill bagi santri, dan fasilitas lainnya merupakan bentuk dukungan Mualem dan Partai Aceh serta partai yang tergabung dalam Koalisi Aceh Bermartabat selama ini.

Kemudian dalam perjalanan politik, Mualem tidak memilih calon wakilnya dari kalangan Ulama. Hal itu tidak serta merta menjustifikasi bahwa Mualem dan Partai Aceh tidak cinta ulama. Di dalam politik, kita tentu paham bahwa ada strategi yang dijalankan.

Sebagai masyarakat yang mencintai Ulama, kita harus menjembatani disinformasi yang disampaikan oleh beberapa oknum yang membenturkan Mualem dengan Ulama. Dan ini masif dilakukan di Media Sosial dan masih berlangsung hingga saat ini.

Saya yakin dan percaya serta menjadi saksi bahwa Mualem sangat mencintai para Ulama, baik yang masih bersama kita maupun yang sudah lebih dulu menghadap Ilahi Rabbi.

Beberapa waktu yang lalu, saya pernah berjumpa Mualem di kompleks Dayah Babul Mukarramah A'la Nurillah Darussalam pimpinan Tgk Malikul Aziz bin Tgk Bantaqiah di Gampong Blang Meurandeh, Beutong Ateuh Banggala, Kabupaten Nagan Raya.

Dalam kesempatan itu, Mualem menghadiri HAUL Ke-24 Tengku Syech Bantaqiah Bin Tengku Hukom beserta muridnya yang syahid pada saat konflik Aceh dahulu.

Saya juga sering melihat Mualem menghadiri kegiatan yang diadakan oleh Dayah, walaupun bukan di musim kampanye, termasuk juga di Dayah Bustanul Huda yang dipimpin oleh Abu di Paya Pasi.

Jadi, klaim bahwa Mualem anti-ulama bisa dikatakan sebuah isu yang dihembuskan dan dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk mengambil keuntungan politik.

Penulis: Mirza Ferdian SH Warga Banda Aceh

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda