kip lhok
Beranda / Berita / Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumut Lebaran Hari Ini

Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumut Lebaran Hari Ini

Rabu, 12 Mei 2021 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Medan -Berbeda dengan pemerintah pusat, Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Al Jalaliyah di Sumatera Utara (Sumut) berlebaran hari ini, Rabu (12/5/2021).

Tarekat Naqsabandiyah Sumut tersebut telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1442 Hijriah pada hari ini.

Diketahui, Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Sumut juga melaksanakan puasa sehari lebih awal dibanding umat Islam umumnya di Indonesia, yakni pada 12 April 2021 lalu.

"Di Tarekat kita, sesuai arahan tuan guru kita, 1 Syawal (Hari Raya Idul Fitri) jatuh pada tanggal 12 Mei," tutur seorang Jamaah Tarekat Naqsabandiyah, Syekh Muda Markum, beberapa waktu lalu.

Markum menjelaskan pelaksanaan Salat Idul Fitri akan dilaksanakan di Bandar Tinggi, Simalungun.

"Terkait dengan pelaksanaan Salat Id di Marendal kita belum tahu dilaksanakan atau tidak, tapi di Bandar Tinggi sudah pasti dilaksanakan. Di Bandar Tinggi perkiraan 1500-an (jemaah)," ungkapnya.

Ia menerangkan, Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah ini, dengan metode hisab qamariyah.

"Kalau kita menentukan 1 Syawal dimulai dari penetapan 1 Ramadhan itu. Kalau Ramadan kan kita mulai dari hisab qamariyah," jelas Syekh Muda.

Sebelumnya, Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Al Jalaliyah di Sumatera Utara, menetapkan 12 April 2021, sebagai awal bulan suci Ramadan 1442 Hijriah.

Dia menuturkan selama menjalankan ibadah di bulan Ramadan, Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah, tetap mengikuti aturan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19, seperti memakai masker, menjaga jarak dan lainnya.

"Kita tetap ikuti prokes secara disiplin dalam setiap kegiatan ibadah. Makanya kita belum ada yang terpapar Covid-19," tukasnya.

Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama resmi menetapkan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada Kamis (13/5/ 2021).

Keputusan itu diambil usai Kemenag melakukan pemantauan posisi hilal di sejumlah tempat sekaligus sidang Isbat pada sore ini.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pihaknya menggunakan dua metode dalam menentukan awal Syawal 1442 Hijriah, yakni metode hisab dengan cara perhitungan dan metode rukyat atau melihat langsung keberadaan hilal.

Menag mengatakan dari 88 titik pemantauan diketahui tim pemantau tidak ada yang melihat hilal.

"Maka penetapan 1 Syawal diijtimakan sesuai dengan hasil sidang Isbat tadi. Ini sidang Isbat yang baru saja kita laksanakan dan kita sepakati bersama dan tentu kita berharap mudah-mudahan dari hasil sidang Isbat seluruh umat Islam di Indonesia dapat melaksanakan Idul Fitri bersama," kata Menag Yaqut secara daring, Selasa (13/5/2021).[CNN Indonesia]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda