DIALEKSIS.COM | Kutacane - BPBD Aceh Tenggara melaporkan kebakaran hebat melanda Desa Tualang Baru, Kecamatan Bukit Tusam, Sabtu (19/4) malam. Api yang diduga berasal dari korsleting listrik menghanguskan tiga rumah warga dan satu musala. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun tujuh jiwa dari tiga kepala keluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tenggara, Mohd. Asbi, ST.MM, laporan kebakaran pertama diterima Pusdalops - PB BPBD pukul 19.00 WIB.
“Tim Damkar dari Pos Kota dan Pos Lawe Alas langsung bergerak ke lokasi. Pemadaman dilakukan bersama warga, TNI, dan Polri, dan berhasil dikendalikan pukul 20.00 WIB,” jelas Asbi dalam keterangan resmi, Sabtu malam.
Kronologi kejadian menunjukkan api muncul dari salah satu rumah warga sebelum menjalar ke bangunan sekitarnya. “Dugaan sementara penyebabnya adalah arus pendek listrik. Kami masih melakukan kajian cepat untuk memastikan faktor pemicu,” tambah Asbi.
Kebakaran mengakibatkan tiga rumah berkonstruksi kayu milik warga, termasuk milik Bulkaini Hidayat (35), Incer (65), dan Salfina (17), ludes terbakar. Musala desa juga turut menjadi korban.
“Seluruh korban terdampak telah diarahkan ke rumah saudara terdekat. Tim BPBD melakukan pendataan dan dokumentasi untuk pemulihan pascabencana,” ujar Asbi.
Enam unit armada pemadam dikerahkan ke lokasi, disertai pemantauan intensif oleh petugas. Hingga Sabtu malam, kondisi telah aman, meski pemantauan terus dilakukan untuk antisipasi munculnya titik api baru.
Asbi mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama di musim kemarau. “Pemasangan instalasi listrik harus sesuai standar, dan hindari penumpukan barang mudah terbakar di rumah,” pesannya.
BPBD Aceh Tenggara akan berkoordinasi dengan PLN setempat untuk evaluasi jaringan listrik di daerah rawan. Pemulihan fasilitas umum seperti musala juga menjadi prioritas dalam rencana tindak lanjut.