kip lhok
Beranda / Berita / Mungkinkah Virus Oropouche Jadi Pandemi Selanjutnya? Ini Kata Pakar

Mungkinkah Virus Oropouche Jadi Pandemi Selanjutnya? Ini Kata Pakar

Senin, 29 Juli 2024 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi Virus. Foto: Photo created by wirestock via Freepik


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pakar epidemiologi Dicky Budiman menyebut virus oropouche yang menewaskan dua orang di Brasil, juga berpotensi mewabah di Indonesia. Virus oropouche belakangan disorot lantaran kematian pertama dilaporkan di negara bagian amerika latin.

Dicky menegaskan, virus oropouche sebetulnya bukan penyakit baru, sudah teridentifikasi sejak 1995. Banyak tersebar di negara bagian amerika latin dan kini tengah mewabah di Brasil hingga Peru.

"Potensi mewabah ini ada di negara-negara tropis lain di ASEAN dan Indonesia tentu ada, juga cukup besar. Namun ini umumnya masih di wilayah-wilayah yang dekat dengan habitat liar atau di hutan, perkampungan, daerah tinggi nyamuk," sebut dia kepada detikcom Minggu (28/7/2024).

Dicky meminta pemerintah untuk memperketat surveilans termasuk pemantauan di pintu kedatangan. Terlebih, saat seseorang mengeluhkan demam.

Gejala virus oropouche mirip dengan kasus demam berdarah dengue, tetapi hal yan perlu dikhawatirkan dari virus oropouche adalah potensi ibu mengalami keguguran dan bayi lahir dengan kondisi kepala kecil.

"Ini bisa menjadi halnya seperti virus Zika, ketika kontrol terlambat dilakukan bisa berujung fatal," sebut dia.

Ada Potensi Next Pandemi?

Kabar baiknya, hingga kini tidak ada laporan penularan antarmanusia. Karenanya, risiko atau potensi menjadi pandemi berikutnya, setelah COVID-19, relatif kecil.

"Ini penyakit yang ditularkan nyamuk. Jadi tidak ada penularan antar manusia. Potensi jadi pandemi kecil bahkan bisa dikatakan tidak ada," ungkapnya.

Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan kedua wanita yang menjadi kasus kematian pertama di dunia berusia di bawah 30 tahun tanpa riwayat penyakit komorbid. Pasien mengeluhkan gejala mirip seperti demam berdarah dengue (DBD) yang parah meliputi:

  1. Demam
  2. Nyeri otot
  3. Sendi kaku
  4. Sakit kepala
  5. Muntah
  6. Mual
  7. Menggigil
  8. Sensitif terhadap cahaya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) gejala infeksi virus Oropouche biasanya mulai empat hingga delapan hari setelah terinfeksi. Gejalanya biasanya berlangsung selama tiga hingga enam hari. [detikHealth]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda