kip lhok
Beranda / Berita / Muslim Ayub: Pemerintah Harus Tiru Sistem Pemilihan E-voting PP Muhammadiyah

Muslim Ayub: Pemerintah Harus Tiru Sistem Pemilihan E-voting PP Muhammadiyah

Minggu, 20 November 2022 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Kader Muhammadiyah asal Aceh, H. Muslim Ayub, SH.MM. [Foto: for Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kader Muhammadiyah asal Aceh, H. Muslim Ayub, SH.MM mengatakan, pembahasan yang dibahas dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah-Aisyiyah yang digelar di Solo, Jawa Tengah fokus terkait pemilihan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027.

"Jadi sistem yang dilakukan dalam pemilihan kepengurusan dalam periode 2022-2027 ini adalah dengan sistem e-voting, pemilihan ini adalah suatu pemilihan yang bisa dikatakan murah, meriah dan cepat," kata Muslim saat diwawancarai Dialeksis.com, Minggu (20/11/2022).

Lanjutnya, sistem pemilihan e-voting bisa menjadi acuan pemerintah untuk meniru sistem yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Karena tidak mengeluarkan biaya triliunan rupiah, tak perlu ada alat tulis (ATK) dan hasilnya langsung keluar dan tidak lama juga.

"Pmerintah harus meniru sistem pemilihan e-voting yang dilakukan oleh PP Muhammadiyah karena tidak mengeluarkan biaya yang besar," ujarnya.

Muslim yang juga merupakan Pengurus Pusat Muhammadiyah mengatakan, terdapat beberapa hal penting yang dibahas dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah terkait dengan kemaslahatan bangsa. Pertama, menyangkut dengan isu-isu strategis mengenai kebangsaan dan kemanusiaan. Kedua, menyangkut dengan isu-isu risalah islam berkemajuan.

Saat ditanya terkait dengan pesta demokrasi tahun 2024. Apakah ada kriteria pemimpin yang diarahkan?

Muslim menjawab, Ketua Umum PB Muhammadiyah dan Ketua Aisyiyah mengatakan, kedepan menginginkan Pemilu 2024 ini berlaku adil, dinamis dan tidak ada unsur-unsur intimidasi dan kekerasan seperti pada pemilu 2024.

"Itu yang dibicarakan dan itu disambut baik oleh peserta. Semoga pemilu 2024 ini tidak terjadi hal-hal yang menjadi sorotan seperti pada pemilu 2019 kemarin," ungkapnya.

Kemudian menyangkut dengan kondisi Aceh juga disampaikan oleh Ketua wilayah Muhammadiyah Aceh dalam Muktamar Muhammadiyah ini.

Muslim menjelaskan, Pimpinan wilayah Aceh menyampaikan terkait dengan Otsus Aceh bisa diperpanjang dan bagaimana Aceh itu menjadikan sebagai daerah modal atau investasi. Bagaimana Aceh itu kedepan bisa mensejahterakan rakyat Aceh dengan kemajuan saat ini.

"Saya berharap tahun depan pimpinan muhammadiyah ini adalah orang yang dalam posisi berani menyuarakan aspirasi masyarakat yang bukan diatur oleh hal-hal yang tidak baik," terangnya.

Muslim menegaskan, pengurus Muhammadiyah wilayah Aceh tetap menginginkan Haedar Nasir terpilih kembali sebagai Ketua Umum Muhammadiyah.

Untuk diketahui, hasil perhitungan malam tadi, dari 39 orang pengurus PP Muhammadiyah 2022-2027 yang dipilih oleh peserta Muktamar, ada 13 orang yang terpilih untuk menentukan Ketua Umum dan Sekretaris PP Muhammadiyah periode 2022-2027, dan nanti siang akan diumumkan dalam sidang Pleno Muktamar Muhammadiyah.

13 orang itu yaitu, Haedar Nashir (2203 suara), Abdul Mu'ti (2159 suara), Anwar Abbas (1820), Busyro Muqoddas (1778), Hilman Latief (1675), Muhadjir Effendy (1598), Syamsul Anwar (1494), Agung Danarto (1489), Saad Ibrahim (1333), Syafiq A Mughni (1152), Dadang Kahmad (1119), Ahmad Dahlan Rais (1080), Irwan Akib (1001).


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda