kip lhok
Beranda / Berita / Ombudsman Nilai Ada Faktor Kelalaian Petugas Terkait Tahanan BNN Sumut Kabur

Ombudsman Nilai Ada Faktor Kelalaian Petugas Terkait Tahanan BNN Sumut Kabur

Rabu, 19 Mei 2021 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) menyoroti soal kaburnya lima tahanan BNNP Sumut usai menyiram air cabai serta keroyok petugas. Ombudsman menyebut ada faktor kelalaian petugas terkait kaburnya tahanan tersebut.

Hal itu disampaikan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar usai meninjau langsung Rutan BNNP Sumut di Jalan Balai Pom, Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (18/5).

"Kalau kita lihat, ada beberapa faktor penyebab. Ada faktor kelalaian dari petugas yang terjadi pada proses pengamanan," sebut Abyadi kepada wartawan.

Sesampai di BNNP Sumut, Abyadi bersama rombongan diterima langsung oleh Kepala Bidang Pemberantasan Narkotika BNNP Sumut Kombes Sempana Sitepu dan Kepala Bagian Umum BNNP Sumut, Bastian.

Abyadi menjelaskan petugas yang berjaga di Rutan BNNP Sumut hanya be tiga orang. Dia menilai jumlah tersebut sangat sedikit untuk menjaga sejumlah tahanan.

"Kekurangan SDM, cuma tiga petugas mereka. 1 petugas siang hari dan dua petugas malam hari. Saya kira itu kurang ya," sebut Abyadi.

Selain sedikit, Abyadi juga menyoroti tugas ganda yang dikerjakan oleh petugas setempat. Menurutnya, menjaga tahanan bukan tugas utama mereka. Apalagi, saat pandemi COVID-19 ini, tahanan sudah divonis, tetap berada di rumahan tahanan tersebut dan belum dipindahkan ke Rutan atau Lapas Kemenkumham.

"Itu cabang Rutan, harusnya petugasnya, petugas sipir dari Kemenkumham. Tapi, ternyata dari mereka. Di sini yang menjaga tahanan bukan sipir, tapi penyidik dari BNN. Ini menjadi tugas tambahan. Ini menjadi evaluasi bagi Kemenkuham seluruh Indonesia untuk menjaga tahanan di BNN yang ada, terutama di Sumut. Berangkat dari kasus ini," sebut Abyadi.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberantasan Narkotika BNNP Sumut Kombes Sempana Sitepu menjelaskan setiap hari hanya ada 3 petugas yang menjaga tahanan narkotika itu. Mereka dibagi dua shif.

"Untuk menjaga tahanan ini, ada dari Berantas, Intel, penyidik, tugas lapangan BKO dari Brimob Polda Sumut dan wastahti. Pagi yang jaga, anggota penyidik ASN, kalau malam, anggota Polri dan BKO. 24 jam dibagi dua, ya ada dua shif," sebut Sempana.

Sebelumnya, lima tahanan BNN Sumut kabur dari sel tahanan. Kasus tersebut bermula dari beberapa tahanan yang berteriak minta air minum.

Dilansir Antara, Senin (17/5/2021), Kabid Pemberantasan Narkoba BNNP Sumut Kombes Sempana Sitepu mengatakan petugas jaga hendak memasukkan galon air ke dalam kamar sel. Secara tiba-tiba tahanan dari dalam menyiramkan air cabai ke wajah petugas dan mengenai matanya.

Mereka lalu mendorong serta memukul petugas. Saat petugas melakukan perlawanan dan menguasai pintu sel Blok B agar tahanan tidak melarikan diri, petugas kembali dipukuli, dipegang, serta ditarik ke dalam lorong sel.

Kelima tahanan lalu kabur dari Blok B kamar 1 di kantor BNN Sumut. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (16/5) sekitar pukul 00.28 WIB.

Kelimanya ialah Marzuki Ahmad alias Tengku, Rahmat Hidayatullah alias M Isbandi, M Junaidi, Irwanda, dan Zulfikar.

Awalnya ada enam orang tahanan yang kabur. Namun salah seorang berhasil ditangkap atas nama Salim Saragih yang belum berapa jauh melarikan diri dari kantor BNN Sumut.

"Saat ini petugas BNN Sumut masih terus melakukan pencarian terhadap lima tahanan yang melarikan tersebut," kata Kombes Sempana Sitepu.

Kemudian, BNNP Sumut meminta bantuan Ditresnarkoba Polda Sumut mencari lima tahanan narkoba yang kabur dari ruangan sel Blok B kamar 1 kantor BNN Sumut. Petugas terus mencari dan telah menghubungi keluarga para tahanan yang berada di Medan dan Aceh agar segera menyerahkan diri.

Lalu, keesokan harinya, pada Senin (17/5) salah satu tahanan yang kabur itu menyerahkan diri. Dia adalah Muhammad Junaidi.

"Betul (menyerahkan diri). Atas nama Muhammad Junaidi. Jam 10.30 WIB (menyerahkan diri)," sebut Sempana.[Detik]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda