kip lhok
Beranda / Berita / Perspektif Azharul Husna: Realitas Rumit Pengungsi Rohingya di Aceh

Perspektif Azharul Husna: Realitas Rumit Pengungsi Rohingya di Aceh

Selasa, 16 Januari 2024 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia
konten cr

Aryos Nivada host Jalan Ary Official bersama Azharul Husna, Koordinator KontraS Aceh. Foto tangkapan layar Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Aceh - Aceh kembali jadi sorotan dunia, bukan karena konfliknya namun keberadaan pengungsi Rohingya kerap kali datang ke bumi serambi mekah. Sudah puluhan kapal datang ke Aceh, dalam catatan data UNHCR sudah berjumlah 1.608 jiwa.

Hal itu telah menyita perhatian Aryos Nivada konten creator membuat diskusi interaktif di saluran youtubenya Jalan Ary Official bersama Azharul Husna, Koordinator Badan Pekerja Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh.

Tema diusung yakni,"Dilematis Rohingya di Aceh Antara Realistis dan Korban," diskusi berlangsung di studio Jalan Ary seminggu lalu (09/01/2024).

Azharul Husna menjelaskan bahwa sejak tahun 2009, pengungsi Rohingya telah rutin datang ke Aceh, dengan peningkatan signifikan sejak 2020. Dia memaparkan bahwa masalah ini menjadi polemik, melibatkan pertimbangan kemanusiaan, dampak lokal di Aceh, dan potensi penyalahgunaan oleh pihak tertentu.

Ia menyebutkan keberadaan pengungsi Rohingya telah membuat ketegangan antara pro dan kontra, dengan pendapat yang mempertimbangkan aspek kemanusiaan, realitas lokal, dan dimensi ekonomi.

“pro kontra itu memiliki dasar masing-masing prespektif pembenaran dengan logika berpikir masing – masing, pastinya juga memiliki muatan dimensi kepentingan melatabelakanginya” jelasnya.

Menurutnya secara kelembagaan KontraS Aceh, sebagai lembaga advokasi hak asasi manusia, tetap berkomitmen mendukung korban pelanggaran HAM, termasuk pengungsi Rohingya.

Azharul Husna menegaskan bahwa KontraS Aceh selalu bersama korban pelanggaran HAM menjadi fokus mereka selama bertahun-tahun, dan kehadiran Rohingya menjadi kerja nyata sesuai fungsi dan peran Kontras Aceh secara keberadaannya.

Masih dalam diskusi chanel youtube Jalan Ary Azharul Husna menyampaikan tantangan dalam penanganan pengungsi Rohingya di Aceh, termasuk keterbatasan akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta kurangnya komitmen global dan regional untuk menangani krisis ini.

Dirinya mengkritik keberadaan melibatkan lembaga internasional seperti UNHCR dan IOM, ia menekan kepada mereka agar dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam menyelesaikan masalah Rohingya di Aceh.

“Terpenting hadirnya tindakan nyata secara komitmen konkret, koordinasi, keseriusan yang lebih baik di tingkat nasional dan internasional menyelesaikan masalah Rohingya di Aceh,” tegasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda