kip lhok
Beranda / Berita / Tanam Mangrove, Thomas Lembong Ajak Pemuda Aceh Peduli Lingkungan

Tanam Mangrove, Thomas Lembong Ajak Pemuda Aceh Peduli Lingkungan

Minggu, 13 Oktober 2024 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Mantan Menteri Perdagangan, Thomas Lembong bersama puluhan pemuda Aceh ikut serta dalam aksi penanaman mangrove di pesisir Lampulo, Banda Aceh, pada Sabtu (12/10/2024). Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mantan Menteri Perdagangan, Thomas Lembong, ikut serta dalam aksi penanaman mangrove di pesisir Lampulo, Banda Aceh, pada Sabtu (12/10/2024). 

Bersama dengan puluhan pemuda Aceh yang diinisiasi oleh komunitas TurunTangan Aceh, Tom Lembong turut menyampaikan pesan penting terkait urgensi menjaga lingkungan, terutama dalam menghadapi ancaman tsunami dan krisis iklim global.

Dalam kesempatan itu, Thomas Lembong menekankan bahwa penanaman mangrove tidak hanya bertujuan untuk mencegah abrasi dan erosi pantai, tetapi juga berperan besar dalam mengurangi dampak tsunami yang berpotensi melanda Aceh, kawasan yang sudah pernah mengalami bencana serupa pada 2004 lalu. 

Menurutnya, mangrove memiliki fungsi ekologis yang luar biasa, seperti menyerap emisi karbon, menahan laju angin kencang, serta menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut.

"Saya sangat senang bisa mengikuti kegiatan penanaman mangrove ini. Upaya seperti ini sangat penting, tidak hanya untuk mengurangi risiko bencana alam seperti tsunami, tapi juga untuk menanggulangi krisis iklim yang dapat mengancam kelangsungan hidup umat manusia. Selain itu, kegiatan ini juga menanamkan kepedulian masyarakat, terutama generasi muda, terhadap alam," ujar Thomas Lembong saat ditemui di lokasi kegiatan oleh media Dialeksis.com.

Lebih jauh, Tom Lembong menyampaikan pesan inspiratif kepada para pemuda Aceh yang terlibat. 

Ia mendorong mereka untuk senantiasa berkontribusi terhadap lingkungan, apapun bentuknya, sebagai bagian dari perjalanan mencapai cita-cita yang lebih besar. 

“Mulailah dari apa yang bisa dilakukan sekarang. Setiap sumbangsih kecil dalam kegiatan seperti ini akan menambah pengetahuan dan membangun kapasitas diri, yang nantinya akan membawa Anda ke tujuan yang lebih tinggi,” jelasnya.

Koordinator TurunTangan Aceh, Syarifah Zahra Salsabila menjelaskan bahwa aksi penanaman mangrove ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak muda Aceh akan pentingnya menjaga ekosistem pantai dan lingkungan sekitar. 

"Kegiatan ini menjadi ajang partisipasi dan kolaborasi antar pemuda Aceh. Selain itu, pengalaman ini membuat mereka lebih melek terhadap isu-isu lingkungan dan memberikan kesempatan untuk langsung terlibat dalam upaya pelestarian alam," tutur Syarifah Zahra.

Syarifah Zahra menambahkan bahwa melalui kegiatan ini, diharapkan generasi muda Aceh dapat mengambil peran lebih aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. 

TurunTangan Aceh sendiri memiliki berbagai program lain yang berfokus pada isu-isu lingkungan dan pengembangan masyarakat. 

Penanaman mangrove di Lampulo ini bukan hanya sekadar simbolik, melainkan menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam menghadapi ancaman krisis iklim dan dampak perubahan cuaca ekstrem di Aceh. 

Mangrove, sebagai benteng alami, telah terbukti mampu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam, sekaligus berkontribusi pada penyerapan emisi karbon yang menjadi salah satu penyebab utama pemanasan global.

"Dengan berkolaborasi dan turun langsung ke lapangan, kita bisa membangun kesadaran kolektif bahwa setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini akan berdampak besar bagi masa depan lingkungan dan keberlanjutan hidup manusia,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda