Teror di Gereja Katedral dan Mabes Polri Jaringan JAD Makassar
Font: Ukuran: - +
Reporter : Agam K
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Teror yang terjadi di Mabes Polri dan Gereja Katedral di Makassar, merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Makassar. Tujuannya adalah untuk memberikan teror pada perayaan hari Paskah.
Pengamat Terorisme, Al Chaidar mengatakan, untukteror yang terjadi di Mabes Polri, jaringannya merupakan dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Makassar, namun memiliki perwakilan di Bekasi, Jawa Barat.
“Orang yang memberikan fatwa untuk melakukan teroris di dua tempat itu, adalah Ketua JAD Makkasar, yaitu pengantinya Andi Baso. Andi Baso sendiri sudah kena tembak di Filipina. Ia juga orang yang merekrut pelaku bom bunuh gereja di Jolo, Filipina,” ujar Al Chaidar kepada dialeksis.com, Jumat (2/4/2021), tanpa menyebutkan secara detail siapa Ketua JAD Makassar tersebut.
Al Chaidar menambahkan, selama ini memang tidak ada terjadi teror di sejumlah daerah di Indonesia, karena para kelompok terorisme itu, sedang menggumpulkan sumber daya dan momentum yang tepat.
Maka menurut mereka pada perayaan Paskah merupakan sebagai momentum yang tepat untuk melakukan teror, karena mereka merupakan sebagai kelompok Kristopobia, sehingga sangat benci terhadap orang-orang Kristen.
“Mungkin mereka ini kan orang-orang Kristopobia, sehingga sangat benci terhadap orang Kristen. Makanya momentum perayaan Paskah ini dijadikan sebagai momentum untuk melakukan teror,” tutur Al Chaidar.