Wagub Pimpin Rapat Persiapan Gayo Alas Mountain International
Font: Ukuran: - +
Reporter : haris
Foto: Humas Aceh
Dialeksis.com, Banda Aceh - Wakil Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, menyebutkan Pemerintah Aceh mendukung sepenuhnya pagelaran Gayo Alas Mountain International 2018, yang direncanakan berlangsung 24 Agustus mendatang. Kegiatan tersebut, ujar Nova merupakan salah satu langkah awal percepatan pembangunan kawasan khusus Gayo-Alas.
"Ini adalah langkah awal realisasi pembangunan kawasan strategis Gayo-Alas," kata Wagub Nova, saat membuka Rapat Koordinasi Persiapan Gayo Alas Mountain International 2018, di Gedung Serbaguna Setda Aceh, Selasa 30/01/2018.
Foto: Humas Aceh
Pesta adat dan budaya Gayo-Alas tersebut, kata Nova, merupakan sebuah konsep mendorong pembangunan kawasan di poros tengah melalui kegiatan kepariwisataan, kebudayaan dan petanian khususnya bidang agroindustri. "Pintu masuknya adalah event besar ini."
Provinsi Aceh sendiri diyakini mampu menyukseskan kegiatan bertaraf internasional itu. Apalagi baru-baru ini Aceh juga sukses menggelar kegiatan Sail Sabang. Wagub meminta agar seluruh dinas terkait bisa menggunakan sukses Sail Sabang untuk suksesnya Gayo Alas Festival.
Wagub meminta agar dalam waktu dekat bisa segera dibentuk kelembagaan yang nantinya akan menghandel acara tersebut.
Gayo Alas Mountain International 2018 akan berlangsung selama 100 hari dan berlangsung di empat kabupaten: Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara.
Sementara Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kawasan Kementerian Koordinator PMK Ir. Nyoman Shuida, mengatakan kegiatan Gayo Alas Mountain Festival merupakan peluang untuk potensi budaya yang luar biasa. Event itu, ujar Nyoman, merupakan motor penggerak yang pada akhirnya akan membangkitkan perekonomian masyarakat di empat wilayah itu.Puncak kegiatan direncanakan berlangsung di Gayo Lues pada 24 November dengan penampilan pagelaran Tari Saman. Nantinya 15 ribu penari lokal ditambah penari dari mancanegara akan memainkan tarian saman di Gayo Lues.
Para turis itu akan dididik di daerah Gayo dan Alas serta difasilitasi untuk belajar kebudayaan Gayo. "Semacam ada akademi saman yang bisa diikuti oleh masyarakat dunia," kata Nyoman. Sementara pemilhan tanggal 24, karena di tanggal itulah tari saman diakui oleh Unesco sebagai salah satu warisan budaya dunia, tepatnya di tangal 24 November 2011 lalu.(Humas Aceh/Ris)