kip lhok
Beranda / Data / Harta Karun 60 Ton Emas Tertimbun di Laut Aceh

Harta Karun 60 Ton Emas Tertimbun di Laut Aceh

Kamis, 20 Juni 2024 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Museum Maritim Melaka merupakan 'rumah' untuk replika kapal megah Flor De La Mar milik bangsa Portugis pada zaman Kesultanan Melayu Melaka. Foto: net


DIALEKSIS.COM | Aceh - Anggapan Indonesia sebagai surga harta karun memang tak bisa dipungkiri. Bagaimana tidak, harta karun berupa batangan emas, berlian, dan perak berserakan di darat dan lautan wilayah Nusantara. Salah satu legenda harta karun yang tersimpan di lautan Indonesia adalah kapal Flor de la Mar yang karam di perairan Aceh pada 1511 dengan membawa 60 ton emas hasil rampasan.

Kapal ini berasal dari Eropa yang melintas di perairan Indonesia. Saat melintasi laut di wilayah Aceh, kapal pembawa emas 60 ton hasil rampokan itu tiba-tiba karam ke dasar lautan. Kisahnya bermula pada tahun 1502 di Lisboa, Portugis.

Flor de la Mar merupakan kapal berbobot 400 ton dengan panjang 36 meter. Kapal itu mampu mengangkut 500 pelaut dan 50 senjata. Di masanya, Flor de la Mar dinobatkan sebagai kapal terbesar di Eropa dan menjadi kapal utama dalam rangkaian eksplorasi lautan Portugis.

Pelayaran perdana kapal dipimpin Estevao da Gama, sepupu pelaut legendaris Vasco da Gama, dengan tujuan menemukan rempah-rempah dan menaklukkan wilayah di India. Setelah sukses di India, kapal ini diikutsertakan untuk menaklukkan Malaka pada 1511.

Di Malaka, armada Portugis di bawah Alfonso de Albuquerque melakukan penyerangan dan perampasan paksa harta milik Sultan Mahmud dari Kesultanan Malaka. Harta-harta sitaan itu kemudian diangkut Flor de la Mar, termasuk 60 ton emas yang disebut sebagai harta rampasan termahal Portugis kala itu.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda