kip lhok
Beranda / Data / Kondisi Pengangguran Tiga Tahun Terakhir

Kondisi Pengangguran Tiga Tahun Terakhir

Senin, 20 Mei 2024 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Biyu

Ilustrasi pengangguran. [Foto: Freepik]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aceh, salah satu provinsi di Indonesia, mengalami penurunan tingkat pengangguran dari 6,30% pada tahun 2021 menjadi 6,17% pada tahun 2022. Data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2022 yang diolah oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Ketenagakerjaan mencatat kurang lebih 150.176 orang pengangguran terbuka (PT) di Provinsi Aceh, atau 5,97% dari total tenaga kerja di provinsi tersebut yang belum terserap pasar tenaga kerja.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, tingkat pengangguran terbuka di Aceh hingga Agustus 2023 sebesar 6,03%, menurun dibandingkan Agustus 2022 yang sebesar 6,17%.

Pada Februari 2024, keadaan ketenagakerjaan Aceh menunjukkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,56%. Jumlah angkatan kerja mencapai 2.600 ribu orang, naik 0,67 ribu orang dibandingkan Februari 2023. Namun, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) turun sebesar 0,97 persen poin.

Kondisi pengangguran di Aceh berbanding terbalik dengan kondisi pengangguran skala nasional. Jumlah pengangguran di Indonesia terus berkurang, dimulai dari tahun 2020: 7,07% (9,8 juta), 2021: 6,49% (9,1 juta), 2022: 5,86% (8,4 juta), 2023: 5,32% (7,86 juta), dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2024 sebesar 4,82 persen, turun sebesar 0,63 persen poin dibanding Februari 2023.

Jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta orang pada Agustus 2023, berkurang sekitar 560 ribu orang atau 6,77% dibandingkan bulan Agustus 2022.

Dengan adanya fluktuasi tingkat pengangguran di Aceh dari data BPS Aceh, pemerintah provinsi Aceh banyak harapan dari masyarakat Aceh agar dapat merumuskan kebijakan yang tepat untuk terus menekan angka pengangguran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah. Menurut teori Human Capital oleh Theodore W. Schultz, investasi dalam modal manusia melalui pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.  

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda