Beranda / Data / Memilih Sumber Air: PDAM atau Sumur Bor, Mana yang Lebih Tepat?

Memilih Sumber Air: PDAM atau Sumur Bor, Mana yang Lebih Tepat?

Jum`at, 15 November 2024 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto

Perbandingan air PDAM dengan air sumur bor. Foto: PDAM Pintar


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Air bersih adalah kebutuhan utama untuk kehidupan sehari-hari, baik untuk minum, memasak, hingga mandi. Di Indonesia, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan sumur bor merupakan dua pilihan utama sebagai sumber air di banyak rumah tangga. Masing-masing memiliki keunggulan dan karakteristik yang berbeda, sehingga pemilihan sumber air yang tepat menjadi pertimbangan penting bagi masyarakat.

Apa Itu Air PDAM?

Air PDAM atau yang biasa disebut air ledeng merupakan air bersih yang disalurkan oleh pemerintah daerah melalui jaringan pipa terpusat. Mengutip dari laman PDAM Pintar, air ini bersumber dari sungai, danau, atau waduk, kemudian diproses dalam instalasi pengolahan agar sesuai standar baku mutu sebelum disalurkan ke rumah-rumah melalui pipa distribusi.

Apa Itu Air Sumur Bor?

Berbeda dengan air PDAM, air sumur bor berasal dari lapisan air tanah dalam (akuifer) yang diambil melalui pengeboran sumur. Air ini kemudian ditarik ke permukaan menggunakan pompa air. Karakteristik air sumur bor umumnya mengikuti komposisi mineral dan kimia alami yang ada di tanah lokasi sumur tersebut.

Perbedaan Air PDAM dan Air Sumur Bor

Memahami perbedaan antara kedua jenis air ini dapat membantu menentukan pilihan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing. Berikut adalah poin-poin utama perbedaannya:


Sumber Air

PDAM: Sumbernya adalah air permukaan, seperti sungai, danau, atau waduk.

Sumur Bor: Mengandalkan air tanah dari akuifer, yang berada di lapisan tanah dalam.

Kualitas Air

PDAM: Kualitasnya dijamin oleh standar pengaturan yang ketat, sehingga airnya biasanya lebih bersih dan aman untuk dikonsumsi.

Sumur Bor: Kualitas bergantung pada kondisi lingkungan sekitar dan kedalaman sumur, sehingga potensi kontaminasi air tanah bisa terjadi.

Kandungan Kimia dan Mineral

PDAM: Mengalami proses pengolahan untuk menghilangkan bahan berbahaya, patogen, dan kontaminan, sehingga lebih aman.

Sumur Bor: Kandungan mineral dan logam dalam air bergantung pada komposisi tanah. Beberapa jenis air tanah bisa mengandung zat seperti besi, mangan, atau bahkan logam berat.

Ketersediaan Air

PDAM: Distribusi air lebih stabil karena melalui jaringan pengolahan dan pipa yang terintegrasi.

Sumur Bor: Ketersediaan bergantung pada kondisi air tanah setempat, dan bisa terpengaruh oleh musim kemarau.

Biaya

PDAM: Memerlukan biaya bulanan atau tahunan untuk langganan.

Sumur Bor: Meskipun ada biaya pembuatan dan perawatan sumur, penggunaannya cenderung lebih ekonomis dalam jangka panjang.

Keandalan

PDAM: Lebih handal dengan jaringan distribusi terjadwal.

Sumur Bor: Lebih rentan terhadap perubahan kadar air tanah, terutama pada musim kering.

Pengelolaan Air

PDAM: Melibatkan proses pengelolaan yang kompleks, termasuk filtrasi dan desinfeksi, agar airnya sesuai dengan standar kesehatan.

Sumur Bor: Pengelolaan mandiri dan pemantauan berkala disarankan agar kualitas air tetap baik.

Memilih antara air PDAM dan air sumur bor tergantung pada kebutuhan, anggaran, dan aksesibilitas. Bagi yang menginginkan air berkualitas tinggi dengan kontrol pengolahan yang baik, air PDAM bisa menjadi pilihan. Namun, bagi mereka yang mengutamakan efisiensi biaya dengan akses air mandiri, sumur bor menawarkan fleksibilitas yang lebih besar.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda