kip lhok
Beranda / Data / Para Ahli Prediksi Akhir Dunia Akibat Ledakan Populasi Manusia

Para Ahli Prediksi Akhir Dunia Akibat Ledakan Populasi Manusia

Senin, 29 April 2024 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ahli fisika Heinz von Foerster dari University of Illinois memprediksi kiamat Bumi terjadi pada tahun 2026. Foto: Instagram @dott.ssa_chiaracanu


DIALEKSIS.COM | Dunia - Para ahli dari berbagai belahan dunia kerap membuat prediksi mengenai akhir dunia berdasarkan bidang keahlian masing-masing. 

Salah satunya adalah Thomas Malthus, seorang ekonom dan ahli demografi, yang telah memperingatkan tentang akhir dunia di Bumi akibat ledakan populasi manusia. Malthus menyatakan bahwa bencana tersebut akan terjadi jika populasi manusia terus berkembang pesat.

Menurutnya, hal itu akan menyebabkan penurunan pasokan makanan yang tidak akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan populasi manusia yang terus bertambah. Namun, setiap tanggal akhir dunia yang ia prediksi ternyata meleset. Hal ini terjadi karena kemajuan teknologi yang semakin pesat mampu meningkatkan produksi makanan secara lebih efisien untuk mencukupi kebutuhan manusia yang semakin besar.

Pada tahun 1960, teori serupa dikembangkan oleh seorang bernama Foerster berdasarkan perhitungan pertumbuhan populasi manusia. Dengan pertumbuhan yang tidak terkendali, Foerster menyatakan bahwa akhir dunia akan terjadi pada tahun 2026, atau dua tahun dari sekarang. Menurutnya, pada tahun 2026, populasi manusia akan mencapai batas maksimum yang dapat ditanggung oleh planet Bumi.

Foerster menghitung dengan matematika yang rumit dengan menambahkan banyak faktor, seperti bencana skala besar seperti perang nuklir, pembentukan masyarakat dunia yang kooperatif, pengembangan metode teknis yang menghasilkan pasokan makanan tanpa batas, dan lainnya.

"Populasi yang cerdas akan memusnahkan diri mereka sendiri. Anak cucu kita tak akan kelaparan. Mereka akan diperas hingga meninggal," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa meskipun teknologi produksi makanan semakin canggih, namun tidak akan mampu melampaui kecepatan kelahiran manusia.

Jumlah manusia memang melonjak sepanjang abad ke-20, dari 3 miliar pada tahun 1960 ketika Foerster membuat prediksinya, menjadi 8 miliar saat ini.

Untuk menghindari kiamat akibat ledakan populasi, Foerster mengatakan bahwa pemerintah harus melakukan intervensi untuk mengontrol laju populasi yang kian cepat. Salah satunya, ia menyarankan untuk memberlakukan kebijakan pajak yang lebih tinggi bagi keluarga dengan anak lebih dari dua.

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda