kip lhok
Beranda / Dialog / Said Mulyadi : Membangun Pidie Jaya mengentaskan kemiskinan

Said Mulyadi : Membangun Pidie Jaya mengentaskan kemiskinan

Jum`at, 28 September 2018 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Said Mulyadi, Wakil Bupati Pidie Jaya (Foto: Pikiran Merdeka)

Said Mulyadi  atau lebih dikenal dengan sapaan waled  adalah wakil bupati Kabupaten Pidie Jaya terpilih untuk kedua kalinya hasil Pilkada 2018.

 Dirinya berduet memimpin pemerintahan Kabupaten Pidie Jaya bersama Tgk. Aiyub Abbas. Pria kelahiran 31 Desember 1963 di Ulee Glee , Kecamatan Bandar Dua Pidie Jaya ini menghadapi segudang persoalan yang harus ditangani dirinya bersama aiyub dalam menuntaskan beragam problem Pidie Jaya yang belum tuntas, seperti ekonomi dan infrastruktur.

Berdasarkan Pemaparan BPS Aceh alam ‘Seminar Hari Statistik Nasional Tahun 2018’, di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, Kamis (27/9), terungkap bahwa Pidie Jaya termasuk peringkat tiga daerah termiskin di Aceh (21,82 persen). dua lagi Aceh Singkil (22,11 persen) dan Gayo Lues (21,97 persen).

Lantas Bagaimana langkah strategis yang dilakukan pemerintah Pidie Jaya dibawah nahkoda abua dan waled ini?

Dialeksis.com berkesempatan melakukan wawancara khusus bersama pria yang akrab di sapa Waled. Pembicaraan di fokuskan membangun Pidie Jaya. Berikut petikan wawancaranya:


Bagaimana Strategi  yang akan bapak lakukan dalam memajukan Pidie Jaya kedepan?

Ada beberapa hal yang ingin kita lakukan terutama dalam hal pemberdayaan ekonomi dan infrastruktur Pidie Jaya di masa mendatang.  Dalam hal infrastruktur dasar yang kita fokuskan infrastruktur yang menunjang sarana pertanian seperti irigasi dan bendungan. Hal itu yang akan kita fokuskan kedepan.


Langkah konkrit dalam mewujudkan hal tersebut?

kita sudah membuat desain bendungan yang memang kita ajukan ke Pemerintah Pusat dalam hal ini kepala pengairan. Insya Allah untuk tahun ini mendapat dukungan penuh dari pusat. dalam 2-3 tahun kedepan Insya Allah terealisir.



Hal lain?

Kita ingin mengembangkan sarana pendidikan berkualitas di Pidie Jaya. Kita merencanakan agar dalam dua tahun kedepan bisa hadir perguruan tinggi di Pidie Jaya.


Bagaimana respon bapak terhadap Data BPS terbaru yang menunjukan bahwa Pidie Jaya termasuk salah satu daerah termiskin di Aceh?

Dari hasil peninjauan kami dilapangan terhadap kondisi masyarakat kita di Pidie Jaya, baik dalam hal infrastruktur , pemukiman, maupun pendapatan perkapita tidak jauh berbeda dengan Kabupaten Kota lainya di Aceh. Maka itu kami akan berkordinasi dengan instansi terkait dalam menyikapi data BPS tersebut.

Dalam hal ekonomi, kita melihat usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan pasar relatif berjalan normal dan tidak menunjukan perbedaan mencolok dengan kabupaten kota lain di Aceh.

Bila kita lihat potensi daerah , Pidie Jaya termasuk potensial.  Ada kecamatan yang memiliki laut dan kebun di Pidie Jaya sehingga berpotensi dalam hal mencari pendapatan.

Yang jelas kita akan berkordinasi ke depan  dengan BPS untuk mengklarifikasi data BPS tersebut, bagaimana teknik pengambilan sampel atau data sehingga bisa memunculkan kesimpulan Pidie Jaya miskin. Ataupun bila memang benar maka kita dari pemerintah tentu akan mengambil langkah strategis agar kemiskinan di wilayah ini turun.


Banyak masyarakat pidie jaya diluar yang sudah berhasil dan sukses baik di sektor swasta maupun birokrasi. langkah apa yang akan bapak lakukan dalam pemanfaatan potensi sumber daya manusia yang ada ini untuk memajukan Pidie Jaya?

secara tidak formal, kita tetap merangkul dan membuat hubungan dengan warga aceh secara umum dan khususnya warga Pidie Jaya agar berperan serta aktif dalam membangun Pidie Jaya kedepan. (HH)



Keyword:


Editor :
AMPONDEK

riset-JSI
Komentar Anda