3 Nelayan Indonesia Kembali Diculik di Perairan Malaysia
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sebanyak tiga nelayan asal Indonesia dilaporkan diculik oleh sekelompok orang bersenjata saat melaut di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia. Diduga para tawanan saat ini dibawa ke Pulau Tawi-Tawi, Filipina yang menjadi salah satu sarang kelompok milisi Abu Sayyaf.
"Kami belum bisa menerima informasi rinci terkait nama dan umur korban. Namun, ketiganya diyakini adalah warga Indonesia," kata Komandan Komando Keamanan Timur Sabah, Hazani Ghazali, seperti dilansir Free Malaysia Today, Selasa (24/9/2019).
Peristiwa itu terjadi pada Senin malam waktu setempat di perairan berjarak 7,7 mil laut dari daerah Tambisan, Lahad Datu. Saksi melaporkan para pelaku mengenakan topeng dan membawa senjata api saat beraksi.
"Kami sudah mengontak aparat keamanan Filipina dan terus bekerja sama untuk mencari tahu di mana keberadaan para nelayan itu," ujar Ghazali.
Seperti dilansir Malay Mail, Komisioner Kepolisian Sabah, Datuk Omar Mammah, menyatakan ketiga nelayan itu sedang melaut menggunakan kapal pukat ditemani sebuah kapal lain. Mereka lantas didekati dua kapal kecil yang diduga adalah kawanan penculik.
Ketika para nelayan sedang memancing udang sekitar pukul 23.58 waktu setempat, tiba-tiba dua kapal kecil itu merapat dari bagian buritan.
"Empat dan tiga orang kawanan bersenjata masing-masing menaiki kapal pukat sambil menghunuskan senjata api, dan meminta para nelayan ikut dengan mereka," kata Omar.Sementara itu, di kapal pukat lainnya para pelaku hanya mengambil seluruh dokumen dan ponsel milik para nelayan. Mereka kemudian pergi.
Menurut Menteri Kepala Sabah, Datuk Seri Mohd Shafie Apdal, para nelayan yang diculik itu diduga berasal dari Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
Selama 18 tahun terakhir, diperkirakan terjadi sekitar 20 kasus penculikan terhadap warga Indonesia. Pada Juni lalu, sebanyak 10 nelayan Indonesia diculik di Lahad Datu, dan sembilan orang yang berhasil diselamatkan.
Konsul Jenderal Indonesia di Sabah sudah menerbitkan peringatan beberapa waktu lalu supaya para nelayan WNI waspada saat melaut. Sebab di negara bagian itu tercatat ada 300 ribu warga Indonesia.
Seperti dilansir CNN Indonesia, mereka menyatakan mendapat laporan kelompok penculik yang terhubung dengan milisi Abu Sayyaf di selatan Filipina sedang giat mencari korban baru.
Direktur Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, membenarkan laporan penculikan terhadap tiga nelayan WNI itu.
"Sedang diselidiki aparat Malaysia. Kita tunggu konfirmasi resmi dari mereka," kata Judha melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com. (cn)