kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / 5 Perusahaan Media Dicabut Izin Oleh Junta Militer Myanmar

5 Perusahaan Media Dicabut Izin Oleh Junta Militer Myanmar

Selasa, 09 Maret 2021 08:24 WIB

Font: Ukuran: - +

Myanmar

DIALEKSIS.COM | Myanmar - Dewan Militer Myanmar mengumumkan telah mencabut izin lima perusahaan media independen. Sementara berbagai laporan menyebutkan beberapa pria bersenjata menggeledah kantor salah satu dari perusahaan itu dan menangkap seorang editor yang meliput protes-protes anti-kudeta.

Media pemerintah Myanmar melaporkan bahwa kelima perusahaan media itu adalah Myanmar Now, Khit Thit media, Democratic Voice of Burma (DVB), Mizzima, dan 7 Day.

Baca juga : Percepat Penyaluran KIA, Disdukcapil Tanda Tangan PKS dengan TK Negeri Se-Banda Aceh

DVB, Mizzima, dan 7 Day adalah afiliasi VOA. Pencabutan izin itu berdampak pada publikasi konvensional dan televisi, serta platform digital.

Kelima media itu telah meliput protes-protes anti-kudeta secara luas. Di laman Facebook-nya Senin (8/3/2021), Redaktur Utama Mizzima Soe Myint mengecam aksi itu.

Dia mengatakan Mizzima akan terus berjuang melawan kudeta militer dan memulihkan demokrasi dengan mempublikasikan dan menyiarkan berita lewat berbagai platform, termasuk Facebook.

Sementara, VOA melaporkan beberapa pria bersenjata dalam lima truk militer menggeledah kantor Myanmar Now pada Senin (8/3/2021).

Tidak ada staf yang berada di kantor karena mereka bekerja dari rumah akibat pandemi. Para saksi mata mengatakan beberapa pria bersenjata itu menyita dokumen.

Baca juga : Hari Perempuan Internasional, Balai Syura Curhat Keresahan Kaum Hawa di Aceh

VOA juga mengonfirmasi berbagai laporan bahwa Sai Zin DD Zon, kepala editor Eastern Review, ditangkap pada Senin (8/3/2021) di ibukota negara bagian Shan, Taunggyi, ketika meliput protes-protes disana.

Dia dilaporkan telah dibebaskan setelah menandatangani pernyataan tidak akan mengambil foto protes-protes lagi.

Kameranya dikembalikan, tapi mengatakan kartu di dalamnya hilang. Protes dan aksi mogok besar-besaran telah diadakan di seluruh Myanmar sejak militer merebut pemerintahan pada 1 Februari.[kompas.com]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda