kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / 52 Penyu Alami Cold Stun di New England Direhabilitasi di Florida

52 Penyu Alami Cold Stun di New England Direhabilitasi di Florida

Kamis, 07 Desember 2023 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

52 ekor penyu Kemp yang terancam punah dan menderita “cold stun” sedang direhabilitasi di empat fasilitas di Florida setelah penerbangan dengan pesawat pribadi dari Akuarium New England di Massachusett. [Foto: Clearwater Marine Aquarium via AP]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Sebanyak 52 ekor penyu Kemp yang terancam punah dan menderita “cold stun” sedang direhabilitasi di empat fasilitas di Florida setelah penerbangan dengan pesawat pribadi dari Akuarium New England di Massachusetts.

Cold Stun adalah saat lingkungan menjadi sangat dingin sehingga satwa liar akuatik di area tersebut terpengaruh secara fisik dan menjadi lesu atau tampak “terkejut”.

Penyu-penyu tersebut tiba di Tampa pada hari Selasa, dan 16 ekor dikirim ke Clearwater Marine Aquarium, kata para pejabat dalam rilis berita, Kamis (7/12/2023).

Penyu lainnya dibawa ke Mote Marine Laboratory di Sarasota, The Florida Aquarium di Tampa dan Loggerhead Marinelife Center di Jupiter.

“Ini adalah kejadian rutin setiap musim dingin dan kami telah berpartisipasi dalam perawatan lanjutan penyu-penyu ini sejak tahun 2016,” kata Shelly Marquardt, dokter hewan di fasilitas Clearwater. 

“Kami tahu bahwa masa rehabilitasi mereka di sini memberikan perbedaan bagi masa depan spesies yang terancam punah ini, dan kami bangga dapat berkontribusi dalam upaya konservasi mereka," tambahnya.

Penyu merupakan reptil berdarah dingin dan beradaptasi dengan suhu lingkungannya. Selama paparan suhu air dingin dalam waktu lama, sistem peredaran darah mereka melambat dan penyu tidak dapat berenang atau berfungsi dengan baik.

Penyu-penyu tersebut akan melanjutkan rehabilitasi di akuarium, di mana para tamu dipersilakan untuk berkunjung dan menyaksikan perjalanan mereka. Nantinya penyu-penyu tersebut akan dikembalikan ke habitat aslinya. [ABC News]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda