Aktivitas Trump Usai Pamit dari Gedung Putih
Font: Ukuran: - +
[Dok. Reuters/Joshua Robert]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi lengser pada Rabu (20/1). Trump meninggalkan Gedung Putih menggunakan helikopter Marine One, hanya beberapa jam sebelum Joe Biden resmi dilantik jadi presiden ke-46 AS.
Dari Gedung Putih, Trump dan sang istri Melania menuju pangkalan militer Joint Base Andrews dan menggelar upacara perpisahan. Setelah itu Trump langsung bertolak ke Palm Beach, Florida, menggunakan pesawat Air Force One untuk terakhir kalinya.
Beberapa media melaporkan Trump akan mengisi hari usai lengser dengan menghabiskan waktu bersama Melania di kediamannya di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida. Trump kemungkinan akan menyibukkan diri dengan bermain golf.
Menurut pemantauan AFP, ketika prosesi inagurasi pelantikan Biden berlangsung, Trump tiba di Palm Beach dan melanjutkan perjalanan dengan iring-iringan mobil menuju rumahnya.
Ratusan pendukung yang sudah menunggu, berkumpul di sepanjang jalan sambil mengibarkan bendera kampanye Trump, bendera AS, dan sepatah kata yang menghina Biden.
Kemudian ketika rombongan Trump hampir sampai di klub mewah Mar-a-Lago di Palm Beach, iring-iringan mobil itu pun melambat, tampaknya supaya Trump dapat menyapa dan mendengar banjir pujian dari ratusan pendukung.
"Selamat datang di rumah," kata seorang pendukung.
"Trump 2024," kata pendukung lainnya.
"Kami mencintaimu," teriak sekelompok orang.
Meski demikian, terdapat segelintir tanda di jalan-jalan yang isinya mendukung Biden. Salah satunya berisi hinaan terhadap Trump bertuliskan "Kamu dipecat, kamu pecundang".
Dalam pidato upacara perpisahan di pangkalan Joint Base Andrews, Trump menyebut jabatannya sebagai masa "empat tahun yang luar biasa" dan ia berjanji untuk "kembali dalam beberapa bentuk".
"Kita telah mencapai banyak hal bersama-sama. Saya akan selalu berjuang untuk Anda," ujar Trump dalam pidatonya.
Trump (74) telah mengisyaratkan akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024.
Tapi sebelum itu, ia harus menghadapi persidangan di Senat atas perannya dalam kerusuhan di Gedung Capitol Hill pada Rabu (6/1) oleh para pendukungnya. Selain itu, ia juga berpotensi dilarang memegang jabatan presiden di masa depan.
Buat partai baru
Trump dilaporkan mempertimbangkan membentuk partai politik baru setelah meninggalkan Gedung Putih.
Mengutip The Wall Street Journal, dalam beberapa hari terakhir Trump dikabarkan bercerita ke beberapa ajudan dan orang dekatnya mengenai niat membentuk partai bernama "Partai Patriot".
Informasi tersebut belum dikonfirmasi secara lugas oleh Trump maupun gedung putih. Namun pembentukan partai baru akan membutuhkan waktu dan sumber daya yang besar.
Kemungkinan dia akan menghadapi tantangan oposisi yang intens dari Partai Republik jika serius ingin menjalankan wacana itu. Dengan adanya partai baru, Republik akan kehilangan dukungan yang sebelumnya didapat dari Trump.
Trump sendiri memiliki basis pendukung yang cukup besar, di mana banyak di antara mereka baru terlibat kegiatan politik Partai Republik semenjak pebisnis itu melenggang di pemilihan presiden 2016.
Jajak pendapat juga menunjukkan Trump masih mempertahankan dukungan kuat dari pemilih Partai Republik dari kalangan atas. (CNN Indonesia)