Belahan Kejadian Dunia, Presiden Peru Hengkang hingga WNI di Inggris Meninggal
Font: Ukuran: - +
(Foto: AFP/HANDOUT)
DIALEKSIS.COM | Dunia - Serangkaian peristiwa terjadi sepanjang akhir pekan yang dirangkum dalam kilas internasional. Mulai dari Presiden Peru Manuel Merino mengundurkan diri usai menjabat selama lima hari hingga seorang WNI di Inggris meninggal karena terinfeksi virus corona.
Presiden Peru Manuel Merino Mengundurkan Diri
Presiden Peru Manuel Merino mengumumkan mengundurkan diri dari jabatannya, Senin (16/11). Ia mundur setelah hanya lima hari menjabat sejak 10 November 2020. Pengunduran dirinya muncul setelah aksi unjuk rasa di mana-mana, protes terhadap pemerintahannya.
"Saya ingin memberi tahu seluruh negeri bahwa saya mengundurkan diri," kata Merino dalam pidato yang disiarkan televisi, Minggu (15/11).
Diberitakan sebelumnya, tekanan untuk mundur kepada Merino memuncak pada Minggu (15/11). Protes berujung bentrokan dan menewaskan dua orang. Sebelum Merino mundur, setidaknya delapan dari anggota kabinet yang dilantik 10 November 2020 menyatakan mundur pada Minggu (15/11) dini hari.
Apartemen di Hong Kong Terbakar, Tujuh Tewas dan Belasan Luka
Tujuh orang tewas dan sejumlah orang lainnya luka-luka ketika kobaran api melahap sebuah apartemen di Hong Kong pada Minggu (15/11). Kobaran tersebut dianggap sebagai kebakaran paling mematikan yang melanda pusat keuangan dalam hampir satu dekade.
Dilansir AFP, Layanan Informasi Pemerintah mengatakan 17 korban dibawa ke rumah sakit setelah kebakaran terjadi di distrik Yordania tak lama setelah pukul 20:30 malam waktu setempat. Tujuh tewas sementara tujuh lainnya tercatat dalam kondisi kritis.
WNI di Inggris Meninggal Dunia usai Positif Covid-19
Seorang perempuan warga negara Indonesia (WNI) bersuamikan warga Inggris meninggal dunia usai terinfeksi Covid-19. WNI tersebut sebelumnya dirawat di RS Canterbury, Kent.
Counsellor KBRI London, Hartyo Harkomoyo mengatakan pasien awalnya dirawat karena gagal ginjal dan akhirnya juga terinfeksi Covid-19 di tengah-tengah situasi di Inggris dalam kondisi penguncian sejak 5 November 2020 hingga 2 Desember 2020.
Menurut Hartyo, informasi meninggalnya pasien itu diterima KBRI dari salah satu sahabat almarhumah. "Info awal kondisi pasien terinfeksi Covid-19 diterima Satgas KBRI pada 8 November lalu," ujarnya.
Pantauan Satgas, kondisi kesehatan pasien cepat memburuk karena underlying cause (sakit ginjal). Dalam situasi duka yang saat ini dialami keluarga, KBRI London turut berduka yang mendalam atas meninggalnya pasien warga Indonesia itu [cnnindonesia].