kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Biden Tegaskan Pentingnya Negara Palestina Meski Netanyahu Menolak

Biden Tegaskan Pentingnya Negara Palestina Meski Netanyahu Menolak

Minggu, 21 Januari 2024 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Presiden AS, Joe Biden. Foto: Reuters


DIALEKSIS.COM | Dunia - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu makin ditekan, sekutu internasional terkuatnya, Presiden AS Joe Biden menegaskan harus ada negara Palestina.

Sebelumnya, Benjamuin Netanyahu menyatakan tidak mau ada negara Palestina dengan alasan hal itu bertentangan dengan keamanan Israel.

Namun Presiden AS, Joe Biden menegaskan hal itu setelah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Jumat (19/1/2024), sehari setelah pimpinan Israel itu menolak gagasan pembentukan negara Palestina.

Kepada wartawan, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby mengatakan, pembicaraan lewat telepon yang pertama di tahun ini, Presiden AS, Joe Biden menyampaikan visinya untuk perdamaian dan keamanan yang lebih tahan lama bagi Israel, terintegrasi penuh di kawasan, dan solusi dua negara dengan jaminan keamanan Israel.

Joe Biden menegaskan kembali keyakinannya yang kuat akan kelangsungan solusi dua negara tentu dengan pemahaman tidak akan tercapai besok.

"Bahwa ada konflik aktif yang sedang terjadi dan kemudian kami ingin memastikan Israel mendapatkan apa yang dibutuhkannya untuk membela diri," kata Kirby seperti disampaikan kepada CNN.

Dilansir CNN Kamis, para pejabat AS tidak akan membiarkan penolakan Netanyahu itu menjadi terhentinya upaya mereka untuk menanyakan masalah ini kepada rekan-rekan Israel lainnya.

Sementara itu para menteri luar negeri, mulai dari Israel, Palestina dan Timur Tengah akan bertemu di Brussels, Senin untuk bertemu dengan rekan-rekan mereka di Uni Eropa.

Para menteri luar negeri dari Arab Saudi, Yordania, Mesir dan sekretaris jenderal Liga Arab juga dijadwalkan menghadiri apa yang oleh pejabat tinggi Uni Eropa disebut sebagai pertemuan "balet" yang kompleks.

Pejabat Uni Eropa tersebut mengatakan kepada para jurnalis di Brussel dalam pengarahan latar belakang pada hari Jumat, bahwa tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk mengadakan diskusi penuh dengan semua delegasi, baik dari Israel, Palestina, Arab, dan menambahkan bahwa undangan tersebut lebih tepat bisa didefinisikan sebuah posisi kebijakan untuk Uni Eropa.

Pejabat tersebut merinci, bahwa Kepala diplomat UE, Josep Borell telah mengajukan serangkaian tujuan untuk diskusi hari Senin termasuk soal negara Palestina merdeka, jaminan ketat bagi Israel, dan normalisasi penuh hubungan antara Israel dengan negara-negara Arab.

Pejabat tersebut juga menunjuk pada solusi dua negara sebagai tujuan yang masuk akal, sah dan dapat dicapai.

Seorang diplomat senior Uni Eropa, dalam pengarahan terpisah kepada para wartawan mengakui, bahwa tidak akan ada hasil konkrit dari pertemuan tersebut namun mengatakan bahwa ke depan dan dalam solusi apa pun, baik untuk Gaza secara khusus atau untuk proses perdamaian yang lebih luas, hal itu akan mengarah pada dua hal, solusi negara termasuk negara Palestina dan peran negara-negara Arab yang sangat penting. 

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda