kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Biden Telepon Pemimpin Qatar dan Mesir soal Gaza

Biden Telepon Pemimpin Qatar dan Mesir soal Gaza

Jum`at, 23 Agustus 2024 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Foto: Mandel Ngan/AFP


DIALEKSIS.COM | Amerika - Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali mengambil langkah diplomasi terkait konflik di Gaza. Kali ini, Biden menghubungi dua tokoh kunci di Timur Tengah: Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.

Menurut keterangan Gedung Putih, pembicaraan via telepon tersebut berfokus pada upaya diplomatik untuk mewujudkan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera di Gaza. Menariknya, percakapan ini berlangsung di sela-sela liburan Biden di sebuah peternakan di lembah Santa Ynez, California.

Langkah Biden ini menyusul pernyataan Gedung Putih yang menggambarkan pembicaraan di Kairo sebagai "konstruktif". Washington juga mendesak semua pihak untuk bersatu dalam implementasi kesepakatan yang diusulkan.

Salah satu isu krusial dalam negosiasi adalah tuntutan Israel untuk mempertahankan pasukan di sepanjang koridor darat Philadelphia, yang menghubungkan Mesir dan Gaza. Sementara itu, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, menegaskan pentingnya partisipasi Hamas dalam perundingan.

"Kami berada di Kairo. Mereka berada di Kairo. Kami ingin Hamas berpartisipasi, dan kami harus segera menyelesaikan rincian ini," ujar Kirby kepada wartawan.

Meski demikian, upaya perdamaian ini masih menghadapi tantangan besar. Agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan lebih dari 40 ribu warga Palestina, sebuah angka yang mengejutkan dunia internasional.

Di tengah gempuran yang terus berlanjut, perundingan gencatan senjata dengan Hamas tetap mandek. Terbaru, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengklaim bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendukung proposal AS untuk menjembatani gencatan senjata di Gaza.

Namun, situasi semakin rumit ketika Hamas, yang semula setuju dengan proposal AS, kemudian menolak setelah adanya revisi yang memasukkan tuntutan baru Israel. Hamas kini meminta mediator untuk kembali ke kerangka kerja yang digariskan Presiden Biden pada akhir Mei lalu.

Dengan berbagai dinamika yang terus berkembang, dunia internasional masih menanti titik terang dalam upaya perdamaian di Gaza. Sementara itu, rakyat Palestina terus menjadi korban dalam konflik yang tak kunjung usai ini.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda