kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Bill Gates Mundur dari Microsoft, Alasannya Mulia Sekali

Bill Gates Mundur dari Microsoft, Alasannya Mulia Sekali

Sabtu, 14 Maret 2020 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Pendiri Microsoft, Bill Gates. [dok. Reuters]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pendiri Microsoft, Bill Gates, memutuskan untuk melepas jabatannya sebagai Dewan Komisaris di Microsoft. Selain Microsoft, ia juga mundur dari jabatan yang ia duduki di perusahaan asuransi Berkshire Hathway.

Keputusan tersebut ia umumkan melalui sebuah tulisan singkat berjudul "Focusing My Time". Pria berusia 64 tahun ini mengatakan dirinya ingin menghabiskan waktu lebih banyak untuk mendalami bidang filantropi.

"Saya ingin mendedikasikan lebih banyak waktu saya untuk berfokus pada bidang filantropi pada aspek kesehatan, pembangunan global, pendidikan dan mengatasi perubahan iklim," tulis Bill Gates.

Meski telah menyatakan mundur dari jajaran Dewan Komisaris, Bill Gates menyebut dirinya masih akan terlibat dengan Microsoft, meski keterlibatannya tidak sebanyak dulu.

"Saya akan terus membantu Satya Nadella dalam membentuk visi dan mencapai tujuan utama perusahaan," imbuh Bill Gates.

Menanggapi keputusan tersebut, CEO Microsoft, Satya Nadella, mengatakan dirinya sangat senang telah bekerja sama dengan Bill Gates.

Selama ini, Bill Gates memang sering membuat kegiatan sosial. Bahkan, ia juga turut berpartisipasi dalam membantu menanggulangi wabah pandemik virus corona.

Gates mendirikan Microsoft pada tahun 1975 bersama Paul Allen. Ia menjabat sebagai CEO Microsoft hingga tahun 2000.

Setelah melepas jabatannya sebagai CEO, Bill Gates kemudian fokus di yayasan amalnya bersama sang istri, Melinda.

Dirangkum KompasTekno dari The Verge, Sabtu (14/3/2020), melalui Yayasan Bill & Melinda, ia menggelontorkan dana sebesar 100 juta dollar AS (Rp 1,3 triliun) untuk memerangi persebaran virus corona.

Penyerahan donasi tersebut diserahkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan beberapa otoritas kesehatan masyarakat di China.

Bill Gates juga mengalokasikan dana sebesar 20 juta dollar AS (Rp 274 miliar) ke beberapa wilayah Asia Selatan dan Afrika juga diberikan untuk memperkuat langkah-langkah pencegahan wabah corona.

Sedangkan untuk jumlah yang paling besar, 60 juta dollar AS (Rp 822 miliar) disumbangkan untuk mendanai keperluan diagnosa, penanganan pasien dan pengembangan vaksin oleh berbagai pihak seperti Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI). (Kompas)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda