Beranda / Berita / Dunia / Boeing Bakal PHK 17 Ribu Pekerja

Boeing Bakal PHK 17 Ribu Pekerja

Sabtu, 12 Oktober 2024 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Logo Boeing terlihat selama pameran industri pertahanan di Kielce, Polandia, pada 3 September 2024. [Foto: NurPhoto via Getty Images]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Boeing akan mengurangi jumlah total tenaga kerjanya sebesar 10 persen selama beberapa bulan mendatang, kata CEO Kelly Ortberg dalam surat kepada karyawan pada hari Jumat (11/10/2024).

Jumlah tersebut setara dengan sekitar 17.000 pekerjaan, berdasarkan jumlah total tenaga kerja perusahaan pada bulan Desember 2023.

Ortberg mengatakan karena pengurangan tenaga kerja, Boeing tidak akan melanjutkan siklus cuti berikutnya.

Ortberg juga mengatakan program 777X akan ditunda hingga tahun 2026, program pesawat angkut 767 akan berakhir pada tahun 2027 dan perusahaan memperkirakan "kerugian baru yang substansial" dalam Boeing Defense, Space & Security pada kuartal ini.

"Bisnis kami berada dalam posisi yang sulit, dan sulit untuk melebih-lebihkan tantangan yang kita hadapi bersama," kata Ortberg. "Selain menavigasi lingkungan kita saat ini, memulihkan perusahaan kita memerlukan keputusan yang sulit dan kita harus membuat perubahan struktural untuk memastikan kita dapat tetap kompetitif dan memberikan hasil bagi pelanggan kita dalam jangka panjang."

Perusahaan itu mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka berharap untuk melaporkan pendapatan kuartal ketiga sebesar $17,8 miliar, kerugian GAAP per saham sebesar $9,97 dan arus kas operasi sebesar $1,3 miliar.

Pengumuman itu muncul setelah puluhan ribu pekerja Boeing memilih untuk mogok bulan lalu setelah menolak kontrak yang diusulkan.

Perusahaan itu telah mengalami tekanan keuangan yang luar biasa dan pengawasan ekstra setelah serangkaian kegagalan yang melibatkan pesawat dan pasokannya.

Pada tanggal 5 Januari, sebuah sumbat pintu terlepas dari pesawat 737 Max 9 milik perusahaan itu pada ketinggian sekitar 15.000 kaki selama penerbangan Alaska Airlines, yang mendorong penyelidikan federal.

Boeing Starliner, sebuah pesawat ruang angkasa yang sedang dikembangkan untuk Program Kru Komersial NASA, mengalami beberapa penundaan dan kenaikan biaya sebelum peluncuran berawak pertamanya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada bulan Juni.

Namun, wahana antariksa itu terpaksa kembali tanpa astronotnya Barry "Butch" Wilmore dan Sunita "Suni" Williams bulan lalu setelah pengujian menunjukkan ada terlalu banyak risiko terkait pendorong wahana itu untuk masuk kembali.

Boeing mengumumkan bulan lalu bahwa Ted Colbert, presiden dan kepala eksekutif Boeing Defense, Space & Security, akan meninggalkan perusahaan itu. [abc news]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda