China Mengecam, Israel Ngotot Serang Rafah
Font: Ukuran: - +
PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden China Xi Jinping. Foto: Kolase AP Photo/Ronen Zvulun dan Jack Taylor.
DIALEKSIS.COM | Nasional - Sejumlah negara mengecam serangan Israel ke wilayah Rafah, Gaza Selatan. China bahkan mendesak Israel untuk menghentikan serangan tersebut.
Permintaan itu disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, setelah tentara Israel mengklaim telah mengambil alih kendali operasional di perbatasan Rafah, wilayah Palestina yang berbatasan dengan Gaza dan Mesir.
"China dengan tegas menyerukan kepada Israel untuk memperhatikan tuntutan besar masyarakat internasional, menghentikan serangan terhadap Rafah, dan melakukan apa pun untuk menghindari bencana kemanusiaan yang lebih serius di Jalur Gaza," kata Lin Jian, seperti dikutip AFP pada Jumat (10/5/2024).
China juga menyatakan keprihatinan besar atas rencana Israel melakukan operasi militer darat di Rafah. Perang dan kekerasan dinilai tidak dapat menyelesaikan masalah secara mendasar dan tidak mampu mewujudkan keamanan sejati.
Selain China, Amerika Serikat (AS), PBB, WHO, dan organisasi multinasional lainnya juga mendesak Israel untuk tidak menyerang Rafah, dengan memperingatkan konsekuensi kemanusiaan yang sangat besar.
Namun, Presiden Israel Benjamin Netanyahu menyatakan operasi di sana penting bagi negaranya untuk memenangkan perang melawan Hamas. Bahkan, Netanyahu dan koalisi pemerintahan sayap kanannya mengancam akan menyerang Rafah dengan atau tanpa dukungan AS.
Diketahui, Israel telah melancarkan serangan terhadap Rafah, Gaza, pada Senin malam untuk memberikan tekanan kepada Hamas. Serangan itu terjadi menjelang perundingan di Mesir pada Selasa yang bertujuan untuk menyepakati proposal gencatan senjata yang didukung oleh militan.
Seorang koresponden AFP di Rafah melaporkan pemboman besar-besaran sepanjang malam. Sementara itu, Rumah Sakit Kuwait di sana menyatakan 11 orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan Israel.
Sebelumnya, Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk HAM di "Wilayah Pendudukan Palestina", menekankan bahwa lebih dari 30.000 kematian warga Palestina di Gaza merupakan genosida. Albanese, pengacara asal Italia, diberi mandat oleh PBB untuk melaporkan dan memberi saran tentang tema dan krisis spesifik.