kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Cina Tahan Warga Negara Kanada Ketiga

Cina Tahan Warga Negara Kanada Ketiga

Kamis, 20 Desember 2018 23:40 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Beijing - Warga negara Kanada ketiga telah ditahan di China, surat kabar National Post Kanada melaporkan pada hari Rabu, mengutip kementerian luar negeri Kanada. 

Juru bicara kementerian luar negeri China, Hua Chunying, mengatakan pada sebuah taklimat harian di Beijing bahwa dia tidak mengetahui laporan tersebut.

Dua orang Kanada - mantan diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor - ditahan setelah polisi Kanada menangkap kepala urusan keuangan HWT.UL] Huawei Technologies Co Ltd., Meng Wanzhou, pada 1 Desember.

Kantor Urusan Global Kanada mengatakan kepada Pos Nasional bahwa mereka mengetahui adanya penahanan tetapi tidak memberikan rincian dan tidak menyarankan hubungan dengan penahanan Meng.

Surat kabar tidak mengidentifikasi orang ketiga yang ditahan tetapi sumber yang telah berbicara dengan keluarga individu tersebut mengatakan kepada surat kabar bahwa orang tersebut bukan diplomat atau pengusaha.

Kedutaan Kanada di Beijing tidak segera menanggapi permintaan email untuk komentar tentang laporan tersebut.

Pemerintah Kanada mengatakan bahwa tidak ada hubungan eksplisit antara penangkapan Meng dan penahanan Kovrig dan Spavor.

Namun para diplomat Barat yang bermarkas di Beijing dan mantan diplomat Kanada mengatakan mereka yakin penahanan itu adalah bentuk pembalasan "tit-for-tat" oleh China, sebagai tanggapan atas penangkapan Meng.

Jaksa AS menuduh Meng menyesatkan bank-bank multinasional tentang transaksi terkait Iran, menempatkan bank-bank pada risiko melanggar sanksi AS.

Meng, yang merupakan putri pendiri Huawei, mengatakan dia tidak bersalah. Dia telah dibebaskan dengan jaminan.

China telah berulang kali meminta Kanada untuk memperbaiki kesalahannya dan melepaskan Meng atau menghadapi konsekuensi yang tidak ditentukan.

Baik Kovrig dan Spavor sedang diselidiki karena dicurigai membahayakan keamanan negara China, kata pemerintah China. Reuters


Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda