CPJ Nyata Meksiko Negara Berbahaya bagi Jurnalis pada 2020
Font: Ukuran: - +
(Ilustrasi/CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
DIALEKSIS.COM | Dunia - Lembaga Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) yang bermarkas di New York, Amerika Serikat, menerbitkan laporan menyatakan Meksiko menjadi negara yang paling berbahaya bagi wartawan pada 2020.
Dilansir Associated Press, mereka mencatat sepanjang tahun ada lima wartawan yang tewas dibunuh di Meksiko. Salah satunya seorang juru foto yang ditembak mati ketika sedang mengambil gambar korban pembunuhan di lokasi kejadian.
Menurut catatan lembaga persatuan pers lain, sepanjang tahun ini ada sebelas jurnalis yang dibunuh di negara itu.
"Meksiko sudah lama menjadi negara yang paling berbahaya bagi jurnalis di belahan barat Bumi, di mana mereka bekerja di tengah lingkungan yang dikelilingi oleh jaringan sindikat kejahatan dan narkoba, serta para pejabat pemerintah yang korup," demikian isi laporan CPJ.
Menurut CPJ, negara kedua yang paling membahayakan para jurnalis adalah Afghanistan. Sampai saat ini tercatat sudah empat wartawan tewas dibunuh oleh pihak-pihak yang tersinggung dengan laporan mereka di media massa.
Sedangkan Filipina menempati urutan ketiga sebagai negara paling berbahaya bagi jurnalis. Sepanjang 2020 dilaporkan ada tiga wartawan yang meninggal dibunuh akibat karya mereka di media massa.
Sedangkan wartawan perang yang tewas saat meliput pada tahun ini tercatat ada tiga orang. Jumlah itu menurun diduga karena dampak pembatasan perjalanan ke luar negeri akibat pandemi virus corona.
Ketiga pewarta itu meninggal saat meliput peperangan di dekat kota Idlib, Suriah [cnnindonesia].