kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Di wilayah Laut China Selatan Pesawat AS Nyamar Jadi Pesawat Malaysia

Di wilayah Laut China Selatan Pesawat AS Nyamar Jadi Pesawat Malaysia

Rabu, 09 September 2020 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +

[Foto: Ilustrasi/Net]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pesawat Amerika Serikat dilaporkan terbang mendekati wilayah udara China dengan menyamar sebagai pesawat komersil Malaysia.  

Lembaga pemikir South China Sea Probing Initiative (SCSPI) mengungkap manuver itu dalam akun Twitternya.

Menurut SCSPI, seperti dilansir dari Sputnik, pesawat mata-mata Boeing RC-135W itu sempat tertangkap radar meninggalkan Pangkalan Angkatan Udara Kadena di Okinawa, Jepang, pada hari Selasa (8/9).

Namun, secara misterius pesawat tersebut tiba-tiba tampak seperti pesawat Malaysia di atas Laut China Selatan pada radar.

SCSPI mencatat pesawat melintasi Laut China Selatan dan melakukan patroli di perairan internasional antara Pulau Hainan dan Kepulauan Paracel.

Perairan di dua pulau itu memang tengah diklaim oleh China dan ditentang AS.

SCPSPI sebelumnya pernah mencatat ada RC-135W lainnya melakukan manuver yang sama beberapa hari sebelumnya.

Pesawat itu menyiarkan pengenal kode hex Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (IACO) yang tidak jelas saat berpatroli di Laut China Selatan, dan tiba-tiba hilang setelah memasuki Laut Filipina.

Kode hex pesawat sendiri adalah bagian dari pendaftaran sebuah pesawat di IACO yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa dan jarang berubah. Kode akan mengidentifikasi pesawat di langit, memberi tahu pesawat lain serta sebagai informasi kepada menara pengawas di darat.

Transponder berfungsi sebagai landasan keselamatan penerbangan sipil, mencegah tabrakan serta kesalahan identifikasi, jika diubah maka akan terbuka kesalahan identifikasi.

Oleh karena itu, apa yang dilakukan pesawat AS disebut sebagai bentuk kecerobohan dan bisa menyebabkan kecelakaan udara fatal.

Pemalsuan kode hex oleh pesawat AS bukanlah barang baru. Sejarah beberapa kali mencatat hal tersebut.

Contohnya terjadi pada 23 Februari 2019 di mana sebuah pesawat terbang dari Puerto Rico. Pesawat diketahui mulai menyiarkan kode hex palsu saat terbang mendekati wilayah Venezuela.

Insiden lain terjadi pada 3 Juli 2019, RC-135W lain di atas Teluk Persia mengalihkan kode transpondernya ke kode Iran saat terbang di dalam wilayah udara Iran, bahkan terbang di atas wilayah Iran dalam bentuk dua kode [cnnindonesia].

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda