Donald Trump Umumkan Tarif Baru 10 Persen, Tiongkok Ancam Tindakan Balasan
Font: Ukuran: - +
Sebuah truk kargo melaju di tengah tumpukan kontainer di Pelabuhan Yangshan di Shanghai, Tiongkok, pada 29 Maret 2018 [Foto: AP]
DIALEKSIS.COM | Dunia - Tiongkok telah memperingatkan Amerika Serikat tentang "tindakan balasan" setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan mengenakan tarif baru pada barang-barang Tiongkok sebagai tanggapan atas penyelundupan fentanil.
Trump pada hari Kamis (27/2/2025) mengibarkan bea masuk tambahan sebesar 10 persen atas impor dari Tiongkok sambil mengumumkan bahwa tarif yang diusulkannya sebesar 25 persen atas barang-barang Meksiko dan Kanada akan diberlakukan pada tanggal 4 Maret.
Trump mengatakan di Truth Social bahwa tarif baru, yang akan diberlakukan di atas bea masuk sebesar 10 persen yang dikenakan atas barang-barang Tiongkok awal bulan ini, akan dikenakan bulan depan sebagai tanggapan atas “tingkat fentanil yang sangat tinggi dan tidak dapat diterima” yang masuk ke AS.
Menanggapi komentar Trump pada hari Jumat (28/2/2025), Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan undang-undang Tiongkok tentang narkoba termasuk yang paling ketat di dunia dan Washington "mengalihkan kesalahan dan mengelak dari tanggung jawab".
"Tiongkok mendesak AS untuk tidak mengulangi kesalahannya dan kembali ke jalur yang benar untuk menyelesaikan perselisihan melalui dialog yang setara sesegera mungkin," kata juru bicara kementerian dalam sebuah pernyataan.
"Jika AS bersikeras melanjutkan tindakan ini, Tiongkok akan mengambil semua tindakan balasan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingannya yang sah.
"Kami telah berulang kali menyatakan bahwa tarif sepihak melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia dan merusak sistem perdagangan multilateral," tambah juru bicara itu.
Lebih dari 74.000 orang meninggal karena overdosis opioid sintetis di AS pada tahun 2023, menurut Pusat Pengendalian Penyakit.
Tiongkok merupakan sumber utama bahan kimia prekursor yang digunakan untuk membuat fentanil yang diperdagangkan oleh kartel Meksiko, menurut Badan Penegakan Narkoba AS.
Beijing menyatakan telah bekerja sama dengan AS untuk mengatasi pasokan fentanil, termasuk dengan menambahkan zat terkait fentanil ke dalam daftar obat terlarang dan melaksanakan “kerja sama praktis yang luas di bidang pengendalian narkoba”.[Aljazeera]
Berita Populer

.jpg)
