kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Drone Kayu Lapis, Trik Baru Rusia Membedah Pertahanan Ukraina

Drone Kayu Lapis, Trik Baru Rusia Membedah Pertahanan Ukraina

Sabtu, 27 Juli 2024 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +

Rusia mulai gunakan drone kayu lapis China untuk operasi penyerangan di Ukraina. Foto: net


DIALEKSIS.COM | Moskow - Rusia kini bermain-main dengan mainan baru di langit Ukraina. Bukan pesawat canggih, melainkan drone murah meriah berbahan kayu lapis dan plastik busa. Ini bukan lelucon, melainkan strategi perang terbaru Moskow yang mulai terungkap.

Andriy Cherniak, juru bicara intelijen militer Ukraina, membocorkan rahasia ini kepada Reuters, Kamis lalu. Menurutnya, dalam dua-tiga pekan terakhir, Rusia telah melancarkan lima serangan menggunakan dua jenis drone baru ini.

Salah satu jenis drone ini rupanya bukan sekadar mainan terbang. Ia dibekali kamera dan kartu SIM ponsel Ukraina, bertugas memata-matai dan mengirim gambar ke markas Rusia. "Mereka mencoba... mendapatkan gambaran di mana seluruh pertahanan udara kami berada," ujar Cherniak.

Jenis kedua lebih licik lagi. Tanpa bahan peledak, drone ini berperan sebagai umpan. Terbang berbaur dengan kawanan drone Shahed - si pembunuh berdarah Iran - drone kayu lapis ini memancing tembakan pertahanan udara Ukraina. Satu tembakan, dua mangsa: drone hancur, lokasi pertahanan terbongkar.

Strategi ini bukan tanpa alasan. Ukraina belakangan ini gencar meminta bantuan pertahanan udara ke Barat, seiring intensifnya serangan Rusia ke infrastruktur listrik sejak Maret lalu. Tentu saja, Kiev berusaha keras menyembunyikan aset berharga ini.

Yang mengejutkan, harga drone 'made in Russia' ini. Cherniak memperkirakan harganya hanya $10.000 per unit. Jauh lebih murah dibanding rudal pertahanan udara yang harus dikorbankan Ukraina untuk menembaknya jatuh.

Inovasi drone murah ini menunjukkan Rusia tak kehabisan akal dalam perang yang sudah memasuki tahun kedua. Sementara dunia masih terpana dengan drone Shahed asal Iran, Moskow diam-diam menyiapkan 'senjata' baru dari bahan bangunan.

Kini, pertanyaannya: apakah langit Ukraina akan dipenuhi armada drone kayu lapis? Atau Kiev akan menemukan cara cerdik untuk menangkal 'mata-mata terbang' ini? Perang teknologi di udara Ukraina tampaknya masih akan berlanjut.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda