kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Ekonomi Goyah, China Hentikan Rilis Angka Pengangguran Usia Muda

Ekonomi Goyah, China Hentikan Rilis Angka Pengangguran Usia Muda

Selasa, 15 Agustus 2023 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi. Pemerintah China tidak merilis lagi data angka pengangguran usia muda. [Foto: AFP/Stringer]


DIALEKSIS.COM | Dunia - China telah berhenti merilis angka pengangguran kaum muda, yang dilihat oleh sebagian orang sebagai indikasi utama perlambatan negara tersebut.

"Keputusan itu dibuat karena perubahan ekonomi di dunia dan masyarakat," kata seorang juru bicara pemerintah, dikutip Selasa (15/8/2023).

Pada bulan Juni, tingkat pengangguran China untuk usia 16-24 tahun di daerah perkotaan mencapai rekor tertinggi lebih dari 20%.

Bank sentral negara itu juga memotong biaya pinjaman dalam upaya untuk membantu mendorong pertumbuhan.

Angka resmi yang diterbitkan pada hari Selasa (15/8/2023) menunjukkan tingkat pengangguran keseluruhan China telah meningkat menjadi 5,3% pada bulan Juli.

Pada saat yang sama pemerintah mengatakan akan menangguhkan sementara publikasi data pengangguran kaum muda, tetapi tidak memberikan batas waktu untuk penangguhan tersebut.

Seorang juru bicara Biro Statistik Nasional mengatakan metode penghitungan pengangguran di kalangan kaum muda perlu dipertimbangkan kembali.

"Ekonomi dan masyarakat terus berkembang dan berubah. Pekerjaan statistik membutuhkan perbaikan terus-menerus", kata Fu Linghui pada konferensi pers di Beijing.

Penangguhan publikasi angka pengangguran kaum muda segera mulai menjadi tren di platform media sosial China, Weibo.

Seorang pengguna berkata: "Menutup mulut dan menutup mata, apakah itu benar-benar dapat menyelesaikan masalah? Dengan pekerjaan yang fleksibel, pekerjaan yang lambat, dan pekerjaan mandiri, bekerja hanya satu jam berarti Anda tidak menganggur. Jangan ambil serius data dari Biro Statistik."

"Selama saya tidak mengumumkannya, maka tidak ada yang menganggur," tulis postingan lainnya.

Pengumuman itu dikeluarkan saat pemulihan ekonomi negara itu pasca-pandemi melambat. [BBC]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda