kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Gegara Latih Tentara China, Eks Pilot AS Diadili di Australia

Gegara Latih Tentara China, Eks Pilot AS Diadili di Australia

Selasa, 13 Desember 2022 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi. Karakteristik benua Australia. (Foto: iStock/mollypix)


DIALEKSIS.COM | Dunia - Pengadilan Australia mengadili mantan pilot marinir Amerika Serikat, Daniel Duggan, gegara melatih tentara China untuk mendarat di kapal induk. Pengadilan Distrik Kolombia merilis surat dakwaan itu pada Jumat (9/12) lalu. Pengadilan juga membeberkan surat perintah AS untuk eks marinir itu.

"Duggan memberikan pelatihan militer untuk pilot China [melalui sekolah penerbangan Afrika Selatan pada tiga kesempatan pada tahun 2010 dan 2012]," demikian menurut pernyataan pengadilan Distrik Colombia, dikutip CNN.

Ia sekarang ditahan di Sydney, dan bakal kembali menghadapi persidangan pada pekan ini. Polisi Australia sebelumnya menangkap Duggan di kota Orange atas permintaan AS pada Oktober lalu.

Surat dakwaan untuk Duggan mengungkapkan ia diduga terikat kontrak langsung dengan warga negara China untuk memberikan layanan kepada perusahaan milik negara China.

Selain itu, Duggan juga harus mengevaluasi pelatihan pilot militer China, pengujian peralatan terkait penerbangan angkatan laut dan instruksi tentang taktik yang berkaitan dengan pendaratan pesawat di kapal induk, sebagaimana tercantum dalam kontrak.

Namun, Duggan tak meminta izin ke pemerintah AS untuk memberikan pelatihan militer ke China, demikian dikutip Straits Times. Kementerian Luar Negeri pada 2008 memang telah memberitahu dia melalui e-mail, izin itu diperlukan untuk melatih angkatan udara asing.

Surat dakwaan itu juga menuduh Duggan sering bepergian ke Australia, AS, China dan Afrika Selatan antara 2009 hingga 2012. Di rentang tahun ini, dia memiliki dua kewarganegaraan yakni AS dan Australia.

Duggan diduga melanggar embargo senjata ke China oleh AS, menyediakan layanan penerbangan di China pada 2010, dan memberikan penilaian pelatihan kapal induk China, lanjut surat dakwaan tersebut.

Surat dakwaan itu pula menuduh warga negara China menjadi perantara kesepakatan antara sekolah penerbangan Afrika Selatan dan sebuah perusahaan milik negara China.

Kesepakatan itu terbentuk untuk memberikan pelatihan pendaratan kapal induk kepada pilot militer China di Afrika Selatan dan China. Duggan disebut berbagi alamat dia di Beijing dengan seorang pengusaha China, Su Bin.

Su Bin ditangkap di Kanada pada Juli 2014 dan dijatuhi hukuman penjara dua tahun di AS dua tahun setelah mengaku bersalah dalam kasus peretasan yang melibatkan pencurian desain pesawat militer Washington. [cnnindonesia.com]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda